Pengerahan Bom Mematikan Termobarik oleh Militer Rusia Jadi Sorotan, Apa Dampaknya di Medan Perang?
Penggunaan bom termobarik atau populer dikenal dengan bom vakum banyak ditentang karena efeknya yang mengerikan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Menteri luar negeri Ukraina dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu (27/2/2022), mengatakan negaranya tidak akan melepaskan satu inci pun dari wilayah setelah menyetujui pembicaraan dengan Moskow.
Baca juga: FIFA Larang Nyanyikan Lagu Kebangsaan Rusia dan Kibarkan Bendera di Pertandingan Internasional
Baca juga: Enggan Ikut Jatuhkan Sanksi ke Rusia, Perusahaan Energi Jerman E.ON Tolak Tutup Pipa Nord Stream 1
Presiden Zelenskyy sempat menolak Belarus sebagai lokasi untuk pembicaraan potensial.
Zelenskyy pun mendaftarkan kota-kota Warsawa, Bratislava, Istanbul, Budapest atau Baku sebagai tempat alternatif yang memungkinkan.
Sementara itu, Artileri Rusia membombardir distrik perumahan Kharkiv pada Senin, yang menewaskan sedikitnya 11 orang.
Baca juga: Rusia Siapkan Pengepungan Ibu Kota Kyiv: Sirine Meraung-raung, Jalanan di Pusat Kota Mulai Kosong
Baca juga: Daftar Atlet Ukraina yang Ikut Berperang Lawan Rusia, Oleksandr Usyk hingga Lomachenko
Kepala administrasi regional, Oleg Synegubov mengatakan, artileri Rusia telah menggempur distrik perumahan meskipun tidak ada posisi tentara Ukraina atau infrastruktur strategis di sana.
“Ini terjadi pada siang hari, ketika orang-orang keluar ke apotek, untuk membeli bahan makanan, atau untuk air minum. Itu kejahatan,” jelas dia.
Pasukan Rusia merebut dua kota kecil di tenggara Ukraina dan daerah di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir, menurut Kantor Berita Interfax.