Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Sekutu, Belarus Minta Rusia Tambah Pasokan Sistem Pertahanan Udara S-400

Belarus telah meminta kepemimpinan Rusia untuk memberikan sistem rudal anti-pesawat S-400 tambahan untuk melindungi kota Minsk.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Jadi Sekutu, Belarus Minta Rusia Tambah Pasokan Sistem Pertahanan Udara S-400
(Alexey Malgavko/Sputnik)
Sistem pertahanan udara S-400 milik Rusia (Alexey Malgavko/Sputnik) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MINSK - Pemerintah Belarus telah meminta kepemimpinan Rusia untuk memberikan sistem rudal anti-pesawat S-400 tambahan untuk melindungi kota Minsk.

Pernyataan ini disampaikan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko dalam pertemuan Dewan Keamanan (DK) negaranya pada Selasa kemarin.

Dikutip dari laman TASS, Rabu (2/3/2022), ia menekankan bahwa pasukannya membutuhkan peralatan militer tambahan untuk melindungi ibu kota negaranya.

"Perangkat keras militer ternyata tidak cukup bagi kami. Kami akan memiliki personel yang cukup, namun perangkat keras (tidak akan cukup). Saya beralih ke Presiden Rusia Vladimir Putin, sehingga selain sistem S-400 yang terletak di Wilayah Gomel, S-400 tambahan dapat dipasok ke area sedikit di sebelah barat Minsk," kata Lukashenko.

Baca juga: Tentara Belarusia Seberangi Perbatasan, Disebut Bantu Rusia Invasi Ukraina

"Ini tidak hanya untuk melindungi Minsk," tegas Lukashenko.

Perlu diketahui, Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan bahwa Rusia berencana untuk melibatkan 'unit militer paling terlatih' dari tentara Belarus dalam invasinya.

BERITA REKOMENDASI

Namun Belarus telah membantah klaim tersebut pada Senin kemarin.

"Tentara Belarus menjalankan tugas sesuai dengan rencana pelatihan Angkatan Bersenjata untuk tahun pelatihan 2021-2022 di dalam perbatasan Belarus saja, dan tidak mengambil bagian dalam operasi militer khusus di Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Belarus.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa (1/3/2022), Belarus memang dianggap sebagai negara yang pro terhadap Rusia dan disebut turut mengambil peranan dalam krisis yang terjadi di Ukraina.

Baca juga: Usai Negosiasi di Belarusia Gagal, Rusia dan Ukraina Sepakat Gelar Pertemuan Kedua

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidatonya yang disiarkan televisi nasional pada Kamis pagi waktu setempat bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para Kepala Republik Donbass, ia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus.

Langkah ini diklaim untuk melindungi orang-orang 'yang telah mengalami pelecehan dan genosida selama 8 tahun oleh rezim Ukraina'.

Kendati demikian, pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Baca juga: Perundingan Rusia dan Ukraina Dimulai, Belarusia Jadi Tuan Rumahnya

Saat mengklarifikasi perkembangan yang sedang berlangsung, Kementerian Pertahanan Rusia juga meyakinkan bahwa pasukannya tidak menargetkan kota-kota di Ukraina.

Namun hanya terbatas pada penyerangan dan pelumpuhan infrastruktur militer Ukraina saja.

Negara itu mengklaim tidak ada ancaman apapun yang ditujukan terhadap penduduk sipil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas