Pria Ukraina Berburu Senjata Api di Tengah Invasi, Sadar Rusia Tak akan Berhenti Menyerang
Saat roket Rusia membombardir kota-kota di Ukraina timur, sejumlah pria berkumpul di toko senjata di Lviv, Selasa (1/3/2022) untuk membeli senapan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
Pria berasal dari Stebnyk ini mengaku, 500 orang di pasukan pertahanan sipil di kotanya hanya memiliki sekitar 20 senjata api.
Lekhush merupakan pemilik restoran dan mengaku tidak memiliki pengalaman militer.
"Tetapi ketika ketegangan mulai di perbatasan, saya mulai membuat persiapan," katanya.
"Sayangnya satu-satunya hal yang tidak saya lakukan adalah membeli senjata. Tapi saya berharap saya akan mendapatkannya secepat mungkin."
Lekhush mengatakan, dia akan membeli senjata apa pun yang ditawarkan kepadanya dan bersedia merogoh kocek hingga $2.000.
Baca juga: AS Usir Diplomat Rusia dari Misi PBB di New York
Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Upaya Pembunuhan terhadap Presiden Ukraina oleh Unit Elit Chechnya
Yuri Futalo, seorang produser video, memegang dokumennya di satu tangan dan, di tangan lainnya, tali anjing pemburu bernama Terra.
"Saya berencana membeli senjata untuk berburu, musim akan segera dibuka, tetapi sekarang situasinya lebih mendesak," katanya.
"Jadi saya berusaha untuk mendapatkannya secepat mungkin, mudah-mudahan besok," ujarnya.
Jika Rusia datang, Futalo mengatakan dia tidak akan ragu untuk melindungi orang yang dicintainya, tetapi berharap perang akan segera berakhir.
"Lebih baik berburu bebek," selorohnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.