Chechnya Bantu Rusia Serang Ukraina, Pakar: Mereka Sedang Tunjukkan Kesetiaannya kepada Putin
Direktur Indonesia Center for Middle East Studies (ICMES), Dina Y Sulaeman memberikan dua alasan di balik ikut sertanya Chechnya menyerang Ukraina.
Editor: Hasanudin Aco
Menurut Dina dukungan Presiden Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melawan kekuatan besar Amerika Serikat.
"Jadi pemetaan dukungan Chechnya itu adalah Rusia sedang melawan kekuatan besar yaitu Amerika Serikat (AS), dan AS ini punya proksi di Ukraina,"
"Jadi saya rasa Chechnya tahu yang ia lawan bukan semata-mata Ukraina tetapi kekuatan besar di belakangnya yang berperan melakukan kejahatan di negara-negara muslim," kata Dina.
Diwartakan Tribunnews.com, beberapa waktu lalu Garda Nasional Ukraina membagikan video di akun Twitternya yang menunjukkan seorang pria mengolesi pelurunya dengan lemak babi.
Dilansir Al Jazeera, aksi itu dilakukan anggota Batalyon Azov.
Batalyon Azov merupakan unit militer infanteri sayap kanan ultra-nasionalis yang dilaporkan menganut ideologi supremasi kulit putih dan neo-Nazi.
Unit operasi khusus ini memerangi pasukan separatis Rusia dalam Perang Donbas bersama militer Ukraina pada 2014.
Dalam video yang diposting pada 27 Februari 2022 itu, seorang pria yang memakai penutup kepala terlihat mencelupkan peluru ke dalam sesuatu yang diduga lemak babi.
Pria yang disebut anggota pejuang Azov tersebut melakukan aksinya sambil bicara kepada pasukan Chechnya.
"Saudara-saudara Muslim yang terhormat. Di negara kami, Anda tidak akan masuk surga. Anda tidak akan diizinkan masuk surga."
"Silakan pulang. Di sini, Anda akan menemui kesulitan. Terima kasih atas perhatiannya, selamat tinggal," ujar pria tersebut.(*)