Profil Alisher Usmanov, Oligarki Rusia yang Dikenai Sanksi oleh AS, Sekutu Dekat Vladimir Putin
Berikut ini profil Alisher Usmanov, sekutu dekat Presiden Vladimir Putin yang dikenai sanksi AS buntut invasi ke Ukraina.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
Dilbar memiliki dua helipad dan salah satu kolam renang dalam ruangan terbesar di dunia yang pernah dipasang di kapal pesiar.
Perkiraan biaya untuk menjalankan Dilbar adalah $60 juta per tahun.
Pesawat Usmanov, M-IABU, adalah Airbus A340-300 dengan nomor seri 955.
Jet tersebut terdaftar di Isle of Man dan diyakini menelan biaya antara $350 dan $500 juta.
Usmanov memberi nama pesawat itu Bourkhan, nama sang ayah.
Selain itu, registrasi pesawat dibaca, "Saya Alisher Burhanovich Usmanov."
M-IABU adalah salah satu pesawat milik pribadi terbesar di Rusia dan sebelumnya disewakan untuk digunakan oleh Presiden Uzbekistan.
Pada 2021, nama Usmanov tercatat sebagai orang terkaya nomor 99 di dunia menurut Forbes.
Kekayaannya mencapai $14,2 miliar atau sekitar Rp203,9 triliun.
Kepemilikan terbesar Usmanov adalah sahamnya di di bijih besi dan raksasa baja, Metalloinvest.
Baca juga: Kemhan Rusia Klaim Tentaranya Capai 1.612 Target Sejak Dimulainya Operasi di Ukraina
Baca juga: Negosiator: Rusia dan Ukraina Sepakati Format Koridor Kemanusiaan untuk Warga Sipil
Sebagai investor awal Facebook, ia juga memiliki saham di Xiaomi dan perusahaan telekomunikasi, pertambangan, dan media lainnya.
Usmanov menjual 30% sahamnya di Arsenal Football Club seharga hampir $700 juta tunai pada 2018.
Ia menghasilkan kekayaan pertamanya dengan memproduksi kantong plastik, komoditas yang sangat langka di bekas Uni Soviet, sehingga orang-orang mencuci dan menggunakannya kembali.
Usmanov mengepalai Gazprom Investholding, anak perusahaan konglomerat Gazprom yang dikelola negara, dari tahun 2000 hingga 2014.
Dia mendirikan Yayasan Amal Seni, Sains, dan Olahraga pada 2006 dan mengatakan telah menyumbangkan lebih dari $2,6 miliar untuk tujuan seperti perawatan kesehatan dan pendidikan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)