Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Pesawat Kiamat Putin Mulai Lepas Landas, Disebut Anti Ledakan Nuklir

Berikut update perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, terbaru sebuah laporan menyebut pesawat kiamat milik Rusia mulai terbang.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Sri Juliati
zoom-in UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Pesawat Kiamat Putin Mulai Lepas Landas, Disebut Anti Ledakan Nuklir
(Tangkap layar Express.co.uk)
Armada berjuluk Pesawat Kiamat Putin tampak terbang di langit Rusia. Pesawat tersebut tampak terbang ke beberapa rute, dan mendarat Bandara Internasional Moskow Vnukovo. (Tangkap layar Express.co.uk) 

Satu-satunya negara yang telah merancang dan memproduksi pesawat semacam itu adalah Amerika Serikat dan Rusia.

Menurut Angkatan Udara, pesawat kiamat dilindungi oleh gelombang elektromagnetik, terlindung dari efek nuklir dan termal.

Teknologi satelit yang digunakan di dalam pesawat juga menawarkan kemampuan komunikasi di seluruh dunia.

33 Korban Tewas di Ukraina

Anggota layanan Ukraina terlihat di lokasi pertempuran dengan kelompok penyerang Rusia di ibukota Ukraina, Kyiv, pada pagi hari 26 Februari 2022, menurut personel layanan Ukraina di tempat kejadian. - Tentara Ukraina memukul mundur serangan Rusia di ibu kota, kata militer pada 26 Februari setelah Presiden Volodymyr Zelensky yang membangkang bersumpah bahwa negaranya yang pro-Barat tidak akan ditundukkan oleh Moskow. Ini dimulai pada hari ketiga sejak pemimpin Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuh yang telah menewaskan puluhan orang, memaksa lebih dari 50.000 orang meninggalkan Ukraina hanya dalam 48 jam dan memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP)
Anggota layanan Ukraina terlihat di lokasi pertempuran dengan kelompok penyerang Rusia di ibukota Ukraina, Kyiv, pada pagi hari 26 Februari 2022, menurut personel layanan Ukraina di tempat kejadian. - Tentara Ukraina memukul mundur serangan Rusia di ibu kota, kata militer pada 26 Februari setelah Presiden Volodymyr Zelensky yang membangkang bersumpah bahwa negaranya yang pro-Barat tidak akan ditundukkan oleh Moskow. Ini dimulai pada hari ketiga sejak pemimpin Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuh yang telah menewaskan puluhan orang, memaksa lebih dari 50.000 orang meninggalkan Ukraina hanya dalam 48 jam dan memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP)

Setidaknya 33 orang tewas ketika pasukan Rusia menyerang daerah pemukiman, termasuk sekolah dan gedung apartemen bertingkat tinggi, di kota Chernihiv, Ukraina utara, Kamis (3/3/2022).

Layanan darurat Ukraina juga mengatakan 18 orang terluka dalam serangan itu.

Diketahui Kota Chernihiv terletak 120 kilometer (75 mil) timur laut Kyiv.

Berita Rekomendasi

Wakil Wali Kota Chernihiv Regina Gusak mengatakan bahwa kota itu dilanda "serangan bom" Rusia, dikutip Tribunnews dari NDTV.

Layanan darurat Ukraina merilis gambar yang menunjukkan gumpalan asap keluar dari apartemen yang rusak berat, dengan puing-puing berserakan di halaman dan penyelamat membawa mayat dengan tandu.

“Pesawat Rusia juga menyerang dua sekolah di daerah Staraya Podusivka (di Chernihiv) dan rumah-rumah pribadi. Tim penyelamat sedang bekerja di daerah itu,” kata Gubernur wilayah Chernihiv, Vyacheslav Chaus.

Baca juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina, Harga Minyak Melejit, Rupiah Berpotensi Melemah

Sejak menginvasi Ukraina seminggu yang lalu, Rusia mengatakan bahwa mereka tidak menargetkan wilayah sipil, meskipun ada bukti yang menyatakan sebaliknya.

Ukraina mengatakan sedikitnya 350 warga sipil telah tewas sejak Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangannya.

Serangan itu terjadi saat pejabat Ukraina dan Rusia berkumpul untuk membicarakan gencatan senjata di perbatasan Belarusia-Polandia, Kamis.

Putin pada hari Kamis berjanji untuk melanjutkan invansinya di Ukraina, dalam sebuah panggilan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Pemimpin Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur bahkan ketika rentetan sanksi Barat yang disebut akan menghancurkan ekonomi Rusia.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas