UPDATE Rusia dan Ukraina Sepakati soal Bantuan ke Warga Sipil hingga Zelenskyy Ingin Bertemu Putin
Berikut update perang di Ukraina di mana kedua negara sepakati soal bantuan ke warga sipil hingga Zelenskyy ingin bertemu Putin secara langsung.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
Terkait pertemuan ketiga, menurut Medinsky, akan diadakan kembali di Belarusia.
Di sisi lain, mantan duta besar PBB untuk Ukraina, John Herbst, menilai perjanjian soal koridor kemanusiaan ini sebagai hal positif yang dilakukan kedua negara.
“Jika kebijakan politik memang dilakukan agar ini (koridor kemanusiaan) terjadi, ini akan menjadi hal yang baik untuk satu atau dua hari kedepan.”
“Ini sangat menarik dan bahkan Moskow mendikte ketentuan terkait menyerah tanpa syarat saat konflik. Mereka bersedia untuk mempertimbangkan hal tersebut. Saya rasa hal tersebut dikarenakan sanksi yang didapatkan secara global dari kampanye yang kejam,” kata Herbst.
Zelensky Minta Bertemu Putin
Update lain soal perang di Ukraina adalah desakan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk bertemu secara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dikutip dari Aljazeera, Zelensky ingin menyatakan kepada Putin agar mengakhiri invasi ke negara yang dipimpinnya.
Baca juga: Ukraina Galang Dana Lewat NFT untuk Biayai Tentaranya Perang Melawan Rusia
Selain itu, ketika diwawancarai oleh awak media, Zelensky mengatakan peringatan kepada Barat bahwa Rusia dimungkinkan untuk memperluas invasinya ke negara Eropa lain jika operasi militer Putin berhasil dilakukan.
“Saya perlu berbicara dengan Putin. Seluruh dunia perlu untuk berbicara dengan Putin. Tidak ada jalan lain untuk menghentikan perang.”
“Apa yang kamu inginkan dari kita? Tinggalkan negara kami,” kata Zelensky.
“Duduk bersamaku dan bukan dengan jarak 30 meter,” imbuhnya.
Ungkapan terakhir Zelensky terkait kebiasaan Putin yang selalu menerima tamu negara di meja panjang miliknya.
Kemudian, Zelensky juga mengajukan banding kepada pemimpin Barat untuk menjatuhkan zona tanpa penerbangan terhadap Ukraina.
“Jika Anda tidak memiliki kekuasaan untuk menutup wilayah udara maka berikan kami pesawat.”
“Apabila tidak segera dilakukan, dengan seizin Tuhan, Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi negara selanjutnya (untuk invasi Rusia). Percaya kepada saya,” tegasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.