Turki Sebut Drone BayraktarTB2 yang Dipakai Ukraina Hancurkan Konvoi Rusia Bukan Bantuan Tapi Dijual
Drone Bayraktar TB2 mendapat perhatian dari para pengamat militer dunia dalam perang Rusia Vs Ukraina.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TURKI - Drone Bayraktar TB2 mendapat perhatian dari para pengamat militer dunia dalam perang Rusia Vs Ukraina.
Drone buatan Turki ini sukses melumat konvoi kendaraan militer Rusia.
Otoritas Turki bersuara soal ini setelah mendapat protes dari Rusia.
Turki menyebut pesawat tak berawak Turki itu yang dikirim ke Ukraina bukanlah bantuan militer melainkan dijual.
Begitu kata seorang wakil menteri luar negeri Turki seperti dikutip dari Reuters, Jumat (4/3/2022).
Pernyataan itu mencuat dari pejabat Turki untuk menghindari ketersinggungan Rusia yang kini menginvasi Ukraina.
Turki merupakan Anggota NATO yang berbatasan laut dengan Rusia dan Ukraina dan memiliki hubungan baik dengan kedua negara itu.
Baca juga: Sosok 2 Petinggi Militer yang Tewas dalam Perang Rusia-Ukraina, Kolonel Ole dan Jenderal Sukhovetsky
Turki dikenal memiliki kerjasama erat dengan Rusia selama ini dalam hal energi, perdagangan, dan pertahanan.
Turki juga telah menjual drone Bayraktar TB-2 ke Kyiv dan menandatangani kesepakatan untuk memproduksi lebih banyak drone tersebut selama kunjungan Presiden Turki Tayyip Erdogan ke Ukraina bulan lalu, yang membuat marah pejabat Rusia.
Sebelumnya diberitakan bahwa Kementerian Pertahanan Ukraina telah menerima pengiriman baru drone bersenjata, yang telah terbukti efektif dalam beberapa tahun terakhir melawan pasukan Rusia dan sekutu mereka dalam konflik di Suriah dan Libya.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar pro-pemerintah Sabah, Wakil Menteri Luar Negeri Turki Yavuz Selim Kiran mengatakan Ukraina telah membeli drone dari Baykar.
"Ini bukan bantuan dari Turki. Ini dibeli dari perusahaan Turki. Tentu saja, kami bangga dengan produk ini," tambahnya.
Sejak Rusia melancarkan invasinya seminggu yang lalu, Kedutaan Besar Ukraina di Ankara telah memposting beberapa video yang mereka sebut sebagai drone buatan Turki yang menghantam sasaran Rusia.
Rusia sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan dengan sikap Turki yang menjual drone mematikan itu kepada Ukraina meskipun otoritas Turki mengaku tidak bertanggungjawab dengan drone yang telah dibeli.