ISIS Klaim Bertanggung Jawas atas Ledakan di Masjid Pakistan
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan Jumat (4/3/2022), di sebuah masjid di kota Peshawar, Pakistan barat laut.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan Jumat (4/3/2022), di sebuah masjid di kota Peshawar, Pakistan barat laut.
Sedikitnya 63 orang tewas dalam insiden tersebut dan hampir 200 orang terluka.
Dikutip CNN, sebuah unggahan dari kantor berita Amaq, afiliasi ISIS mengatakan seorang pelaku bom bunuh diri dilatih oleh kelompok militan.
Serangan bom berlangsung saat salat Jumat.
Baca juga: Universitas Kabul Afghanistan Dibuka Kembali, Ada Aturan Pemisahan Ruang hingga Ketentuan Berpakaian
Baca juga: Protes di Kedubes AS, Warga Keturunan Afghanistan Kecam Rencana Biden Mengambil Dana Pemerintah
Kepala Polisi Peshawar Mohammad Ejaz Khan membeberkan penyelidikan masih berlangsung.
"(Penyerang) masuk ke Masjid Kucha Risalda saat salat Jumat, dia mulai menembaki polisi tanpa pandang bulu, kemudian meledakkan bahan peledak ke arah jamaah," kata Khan.
Serangan ini yang paling mematikan di Pakistan sejak Juli 2018.
Pada waktu itu, serangan yang dilakukan ISIS menewaskan 149 orang di kota Quetta.
Baca juga: Taliban akan Bentuk Tentara Besar untuk Afghanistan, Mencakup Perwira Rezim Lama
Baca juga: Taliban Peringatkan Biden Batalkan Rencana Soal Aset Afganistan
"Badan intelijen Pakistan memiliki semua informasi mengenai asal-usul dari mana para teroris berasal dan mengejar mereka dengan kekuatan penuh," kata Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan dalam sebuah unggahan Twitter, Jumat malam (4/3/2022).
Untuk diketahui, minoritas Syah Pakistan telah lama menjadi sasaran kekerasan oleh kelompok militan Islam Sunni, termasuk Taliban Pakistan, atau Tehreek-e-Taliban Pakistan.
Ribuan orang tewas, banyak dari mereka Muslim Syiah, menurut Human Rights Watch dan kelompok pemantau lainnya.
Dikutip dari AP News, Menteri Informasi Pakistan Fawad Chaudhry mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tiga tim investigasi dibentuk untuk mempelajari bukti forensik dan rekaman TV sirkuit tertutup untuk melacak dalang di balik serangan itu.
Baca juga: Taliban Ancam akan Ubah Kebijakan jika AS Tak Bebaskan Aset Afghanistan
Baca juga: Kepala WHO Bertemu Menkes Taliban Bahas Krisis Kesehatan Afghanistan
Seorang penyelidik yang terlibat dalam kasus itu mengatakan rekaman TV mengungkapkan penyerang tiba di lokasi dengan becak bermotor bersama dengan dua orang lainnya, yang sedang dicari.
Sketsa telah dibuat dari individu-individu, kata penyelidik itu yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media.