UPDATE: PM Israel Temui Putin dan Zelenskyy, Trump Memihak Rusia, 1,3 Juta Orang Ukraina Mengungsi
Berikut ini informasi terbaru invasi Rusia ke Ukraina, mulai dari Bennett yang telah bertemu Outin dan Zelenskyy, hingga 1,3 juta orang mengungsi.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, telah kembali dari Rusia, setelah bertemu dengan Presiden Vladimir Putin dan membahas perang di Ukraina, AP News melaporkan.
Bennett terbang ke Moskow pada hari Sabtu dan bertemu dengan Putin selama tiga jam.
Pertemuan itu dilakukan dalam koordinasi dan dengan restu dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, menurut kantor Bennett.
Bennett berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy setelah pertemuannya dengan Putin.
Dia kemudian terbang ke Jerman untuk menemui Kanselir Olaf Scholz.
Baca juga: Kota Mariupol Ukraina Lumpuh, 400.000 Warga Terjebak Tanpa Air dan Listrik karena Rusia Ingkar Janji
Bennett mendarat di Israel pada Minggu pagi dan diperkirakan akan mengadakan rapat kabinetnya untuk pertemuan mingguan di kemudian hari.
Perjalanan Bennett adalah upaya diplomasi terbaru dalam krisis Rusia-Ukraina.
Israel adalah salah satu dari sedikit negara yang memiliki hubungan kerja yang baik dengan Rusia dan Ukraina.
Israel telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina, tetapi juga mempertahankan hubungan dengan Moskow untuk memastikan pesawat tempur Israel dan Rusia tidak terlibat konflik di negara tetangga Suriah.
Lebih lanjut, berikut ini informasi terbaru invasi Rusia ke Ukraina yang dilaporkan CNN:
Ukraina Berupaya Pertahankan Kota ariupol dan Chernihiv
Operasi pertahanan sedang berlangsung di wilayah Donetsk timur Ukraina, kata staf umum angkatan bersenjata negara itu Minggu dalam pembaruan operasional terbarunya.
"Upaya utama difokuskan pada mempertahankan kota Mariupol dan menimbulkan kerusakan akibat tembakan pada kekuatan musuh yang luar biasa," kata militer Ukraina.
Angkatan Bersenjata Ukraina juga menghentikan kolom musuh yang mencoba maju menuju wilayah Dnipropetrovsk dari Balakliya, menurut pernyataan itu.