Desak NATO Berlakukan Zona Larangan Terbang, Zelensky: Jika Tidak, Anda Ingin Kami Dibunuh Perlahan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali desak NATO berlakukan zona larangan terbang menyusul klaim dibomnya bandara di Kota Vinnytsia oleh Rusia.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sekali lagi mendesak NATO memberlakukan zona larangan terbang untuk melindungi langit Ukraina dari serangan udara Rusia.
Desakan itu sekali lagi ia sampaikan setelah mengklaim rudal Rusia menghancurkan bandara sipil di Kota Vinnytsia di Ukraina Tengah, Minggu (6/3/2022).
'Kami ulangi setiap hari, tutup langit di atas Ukraina. Dekat untuk semua rudal Rusia, untuk pesawat tempur Rusia," ucap Zelensky seperti diberitakan Daily Mail.
"Jika tidak, jika Anda tidak memberi kami setidaknya pesawat sehingga kami dapat melindungi diri kami sendiri, hanya ada satu hal untuk disimpulkan; Anda ingin kami dibunuh secara sangat lambat," lanjut Zelensky dengan nada kecewa.
Baca juga: Inggris Klaim Rusia Targetkan Area Berpenduduk, Diduga untuk Runtuhkan Moral Ukraina
Baca juga: Rusia Lanjutkan Serangan, Evakuasi 200 Ribu Warga dari Kota Mariupol Ukraina Gagal
Dalam pidato yang berapi-api seperti pada video yang dibagikan di media sosial, Volodymyr Zelensky mengatakan, "Vinnytsia yang damai baru saja dibom'."
Menurut Google Maps, bandara yang dibombardir, kira-kira berjarak empat jam berkendara dari Kiev. Situasi bandara telah digambarkan dalam video dan foto online.
Tampak hitam pekat dapat dilihat di kejauhan dari rekaman yang dibagikan, dikatakan berasal dari bandara yang rusak di kejauhan.
Seperti diketahui, NATO sebelumnya menolak permintaan Pemerintah Ukraina untuk memberlakukan zona larangan terbang guna mempersempit ruang pesawat tempur Rusia melakukan serangan ke Ukraina.
Baca juga: Anak 11 Tahun Sendiri Lintasi Perbatasan Slovakia, Orangtuanya di Ukraina, Rawat Nenek yang Difabel
Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan NATO tidak akan campur tangan dalam konflik karena kekhawatiran bentrokan langsung dengan Rusia yang dapat berkembang menjadi konflik yang lebih luas.
"Satu-satunya cara untuk menerapkan zona larangan terbang adalah dengan mengirim pesawat tempur NATO ke wilayah udara Ukraina, dan kemudian memberlakukan zona larangan terbang itu dengan menembak jatuh pesawat Rusia," kata Stoltenberg setelah pertemuan darurat tersebut.
Menurut dia, jika NATO menerapkan zona larangan terbang, konflik bisa meluas.
"Jika kita melakukan itu, kita akan berakhir dengan sesuatu yang bisa berakhir dengan perang penuh di Eropa, yang melibatkan lebih banyak negara dan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia," ungkap dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.