Rusia Akan Hentikan Operasi Militer ''Dalam Sekejab'', Tapi Ada Syarat, Ukraina Belum Merespons
Rusia diketahui telah menyerang Ukraina dari utara, timur, dan selatan, menggempur kota-kota termasuk Kyiv, Kharkiv, dan pelabuhan Mariupol.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Operasi militer Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-12.
Dan Rusia siap menghentikan operasi militernya "dalam sekejap" apabila Ukraina memenuhi beberapa tuntutan.
Demikian disampaikan oleh Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov pada Senin (7/3/2022).
Dia membeberkan berbagai hal yang menjadi tuntutan Rusia terhadap Ukraina untuk bisa dipenuhi.
Ini termasuk:
- Ukraina menghentikan aksi militer
- Mengubah konstitusinya untuk mengabadikan netralitas
- Mengakui Crimea sebagai wilayah Rusia
- Mengakui republik separatis Donetsk dan Lugansk sebagai negara merdeka
Ini bisa jadi adalah pernyataan Rusia yang paling eksplisit sejauh ini tentang persyaratan yang ingin diterapkan pada Ukraina untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai operasi militer khusus.
Peskov mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara telepon bahwa Ukraina mengetahui kondisi tersebut.
Baca juga: Menlu Ukraina dan Menlu Rusia Dijadwalkan Bertemu di Turki
"Dan mereka diberitahu bahwa semua ini (invasi) bisa dihentikan dalam sekejap," ungkap dia.
Tapi, kata Peskov, tidak ada reaksi segera dari pihak Ukraina.
Rusia diketahui telah menyerang Ukraina dari utara, timur, dan selatan, menggempur kota-kota termasuk Kyiv, Kharkiv, dan pelabuhan Mariupol.
Serangan yang diluncurkan sejak Kamis (24/2/2022), telah menyebabkan krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II, memicu kemarahan di seluruh dunia, dan menyebabkan sanksi berat terhadap Moskwa.
Tapi, juru bicara Kremlin itu bersikeras bahwa Rusia tidak berusaha untuk membuat klaim teritorial lebih lanjut di Ukraina dan mengatakan "tidak benar" bahwa pihaknya menuntut penyerahan Kyiv.
"Kami benar-benar menyelesaikan demiliterisasi Ukraina. Kami akan menyelesaikannya. Tetapi yang utama adalah Ukraina menghentikan aksi militernya. Mereka harus menghentikan aksi militer mereka dan kemudian tidak ada yang akan menembak," ungkap Peskov.
Disinggung mengenai masalah netralitas, Peskov mengatakan Ukraina harus harus membuat amandemen konstitusi yang mana mereka akan menolak setiap tujuan untuk memasuki blok mana pun.