Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Tak Masuk, Pemerintah Rusia Umumkan Daftar Negara yang Dianggap Tidak Bersahabat

Pemerintah Rusia merilis daftar negara yang dianggap melakukan tindakan tidak bersahabat terhadap Rusia.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Indonesia Tak Masuk, Pemerintah Rusia Umumkan Daftar Negara yang Dianggap Tidak Bersahabat
Sky News
Presiden Rusia Vladimir Putin 

Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Kepala Dinas Keamanan Rusia (FSB) Aleksandr Bortnikov ada dalam daftar larangan perjalanan dan pembekuan aset Uni Eropa, AS, Swiss, dan Kanada.

epang juga telah menjatuhkan sanksi kepada Shoigu.

Valery Gerasimov, Kepala angkatan bersenjata Rusia, sekarang juga berada di daftar larangan perjalanan dan pembekuan aset AS, Kanada dan Jepang.

Dia sudah masuk daftar hitam oleh UE dan Inggris pada tahun 2014.

Bagi parlemen Rusia, Uni Eropa, Swiss, dan Kanada telah menjatuhkan sanksi pada 351 anggota Duma Rusia yang memilih untuk mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, menempatkan mereka pada larangan perjalanan dan daftar pembekuan aset.

Inggris mengambil tindakan yang sama dan memasukkan anggota Dewan Federasi yang memberikan suara mendukung.

AS sebelumnya telah menjatuhkan sanksi pada kepala Duma.

Berita Rekomendasi

Masih ada banyak lagi sanksi yang ditujukan kepada Rusia setelah melakukan invasi ke Ukraina.

Dana Bantuan Mengalir ke Ukraina

Baca juga: Pentagon: Rusia Rekrut Warga Suriah Jadi Tentara Bayaran di Ukraina

Sementara itu sejumlah negara Uni Eropa menggelontorkan dana sebesar 134 juta dolar untuk dihibahkan dan membantu Ukraina yang sedang diserang oleh Rusia.

Dana hibah tersebut merupakan sumbangan dari Inggris, Denmark, Latvia, Lithuania dan Islandia sebagai bagian dari dana perwalian yang akan terus menerima kontribusi hibah atas nama Ukraina.

Sementara Bank Dunia telah menyetujui paket pinjaman dan hibah senilai 723 juta dolar AS untuk Ukraina, dalam rangka memberikan dukungan anggaran pemerintah yang sangat dibutuhkan saat negara itu memerangi invasi Rusia.

Paket itu termasuk tambahan pinjaman 350 juta dolar AS untuk pinjaman Bank Dunia sebelumnya, ditambah sekitar 139 juta dolar melalui jaminan dari Belanda dan Swedia.

Sementara, Jepang menyediakan pembiayaan paralel sebesar 100 juta dolar.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas