Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Ancam akan Tutup Pipa Gas Utama ke Jerman: Larangan Minyak Rusia Bisa Sebabkan Bencana Besar

Rusia mengancam akan menutup pipa gas utamanya ke Jerman. Sebut jika larangan minyak masih dilanjutkan, akan sebabkan bencana besar.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Rusia Ancam akan Tutup Pipa Gas Utama ke Jerman: Larangan Minyak Rusia Bisa Sebabkan Bencana Besar
tangkap layar/mirror
Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan latar belakang sosok pemilik mayoritas saham klub sepakbola Liga Inggris, Chelsea, Roman Abramovich. 

Ukraina telah memohon pada Barat untuk mengadopsi larangan minyak dan gas, tetapi ada kekhawatiran akan membuat harga melonjak.

Kekhawatiran investor akan embargo mendorong minyak mentah Brent ke 139 dolar AS per barel pada Senin - level tertinggi selama hampir 14 tahun.

Harga rata-rata bensin Inggris juga mencapai rekor baru 155 poundsterling per liter.

Kenaikan minyak mentah Brent - patokan minyak global - diredam pada Selasa, dengan harga per barel 3 persen lebih tinggi pada 121 dolar AS.

Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, kantor berita Reuters melaporkan bahwa AS mungkin bersedia untuk melanjutkan embargo tanpa sekutunya, meskipun hanya mendapat sekitar 3 persen minyaknya dari Rusia.

Namun, pada Senin, Kanselir Jerman Olaf Scholz menolak gagasan larangan yang lebih luas, dengan mengatakan Eropa telah "sengaja membebaskan" energi Rusia dari sanksi karena pasokannya tidak dapat dijamin "dengan cara lain" saat ini.

Kekuatan Eropa, bagaimanapun, berkomitmen untuk menjauh dari hidrokarbon Rusia dari waktu ke waktu, sementara beberapa perusahaan Barat telah memboikot pengiriman Rusia atau berjanji untuk melepaskan saham mereka di perusahaan energi Rusia.

Berita Rekomendasi

Mr Novak mengatakan perusahaan-perusahaan Rusia sudah merasakan tekanan dari AS dan Eropa ketika negara-negara itu mulai mengambil langkah menurunkan ketergantungan pada energi Rusia, meskipun memenuhi semua kewajiban kontrak untuk mengirimkan minyak dan gas ke Eropa.

Sebelumnya, sekutu AS dan Eropa sedang menjajaki pelarangan impor minyak Rusia, kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Sementara itu, Gedung Putih berkoordinasi dengan komite-komite kongres utama untuk bergerak maju dengan membuat larangan mereka sendiri.

Baca juga: 13 Hari Perang, Dua Jenderal Rusia Dikabarkan Tewas di Tangan Tentara Ukraina

Baca juga: Momen Tentara Ukraina Menikah di Tengah Invasi Rusia, Masih Pakai Seragam Militer

Mengutip AlJazeera, Eropa bergantung pada Rusia untuk minyak mentah dan gas alam, tetapi saat ini menjadi lebih terbuka terhadap gagasan untuk melarang produk Rusia dalam 24 jam terakhir, sebuah sumber yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Secara terpisah, Jepang, yang menganggap Rusia sebagai pemasok minyak mentah terbesar kelima, juga sedang berdiskusi dengan AS dan Uni Eropa tentang kemungkinan pelarangan impor minyak Rusia.

Rusia Melanjutkan Serangannya

Gambar selebaran yang dirilis oleh Layanan Darurat Negara Ukraina ini, menunjukkan petugas pemadam kebakaran memadamkan api di gedung departemen kepolisian regional Kharkiv, yang dikatakan dilanda penembakan baru-baru ini, di Kharkiv pada 2 Maret 2022. (Photo by UKRAINE EMERGENCY MINISTRY PRESS SERVICE / AFP)
Gambar selebaran yang dirilis oleh Layanan Darurat Negara Ukraina ini, menunjukkan petugas pemadam kebakaran memadamkan api di gedung departemen kepolisian regional Kharkiv, yang dikatakan dilanda penembakan baru-baru ini, di Kharkiv pada 2 Maret 2022. (Photo by UKRAINE EMERGENCY MINISTRY PRESS SERVICE / AFP) (AFP/-)

Pasukan Rusia melanjutkan serangan di kota pelabuhan strategis Mykolaiv, Senin (7/3/2022), kendati mereka sudah mengumumkan gencatan senjata dan akan membuka koridor kemanusiaan di empat kota.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas