Angkatan Laut Rusia Blokade Pesisir Laut Hitam, Putus Akses Perdagangan Maritim Ukraina
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, pasukan Rusia memblokade pesisir Laut Hitam Ukraina untuk memutuskan perdagangan maritim internasional.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Inggris (MOD) mengatakan, pasukan Rusia telah memblokade pesisir Laut Hitam Ukraina untuk memutuskan perdagangan maritim internasional Kyiv.
"Pasukan angkatan laut Rusia telah membentuk blokade jauh di pantai Laut Hitam Ukraina, yang secara efektif mengisolasi Ukraina dari perdagangan maritim internasional," cuit Kementerian Pertahanan pada Minggu (13/3/2022) dikutip dari CNN.
Menurut Organisasi Perdagangan Dunia, perdagangan melalui laut menyumbang lebih dari 80 persen volume perdagangan dunia.
Pengarahan intelijen UK MOD juga mengatakan, pasukan angkatan laut Rusia "terus melakukan serangan rudal terhadap target di seluruh Ukraina".
Baca juga: Amerika Serikat Gelontorkan 200 Juta Dolar AS untuk Bantu Ukraina Hadapi Rusia
Baca juga: Serangan Udara Rusia di Pangkalan Militer Ukraina Tewaskan 35 Orang, 134 Terluka
Moskow juga disebut telah melakukan "satu pendaratan amfibi di Laut Azov dan dapat melakukan operasi serupa lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang."
Pendaratan amfibi adalah serangan militer dari angkatan darat, laut, dan udara yang terkoordinasi.
Laut Hitam sebenarnya juga merupakan arteri perdagangan dan transportasi penting bagi Rusia.
Pangkalan Militer Ukraina Dibombardir
Sementara itu, laporan Straits Times, di hari yang sama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengutuk serangan Rusia di pangkalan militer besar Ukraina di dekat perbatasan Polandia.
Serangan itu menewaskan 35 orang dan melukai 134.
Gubernur regional Maksym Kozytskyy mengatakan, pesawat Rusia menembakkan sekitar 30 roket ke fasilitas Yavoriv dan beberapa dicegat.
"Kami mengutuk serangan rudal Federasi Rusia di Pusat Internasional untuk Penjaga Perdamaian dan Keamanan di Yavoriv, dekat perbatasan Ukraina dengan Polandia," tulis Blinken di Twitter.
"Kebrutalan harus dihentikan," pungkasnya.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, serangan udara itu berhasil menghancurkan sejumlah besar senjata yang dipasok oleh negara asing.