Viral Video Pilot Rusia Sebut Perang Ukraina adalah Kejahatan, Netizen Khawatirkan Keselamatannya
Seorang pilot Rusia tengah viral lantaran menyebut perang di Ukraina adalah kejahatan, netizen mengkhawatirkan keselamatannya.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Ia juga menuliskan hashtag populer seperti #StandWithUkraine sambil mengagumi keberanian yang ditunjukkan oleh pilot.
Baca juga: Pertempuran Sengit di Irpin, Pasukan Ukraina Menembak ke Segala Arah untuk Menghalau Rusia
Baca juga: Jika Zona Larangan Terbang Tidak Diperkenalkan di Ukraina Rudal Rusia akan Hantam Negara-negara NATO
Namun, beberapa netizen justru mengkhawatirkan keselamatan sang pilot.
"Bahkan jika dia melarikan diri tanpa berniat untuk kembali, masih merupakan hal yang berani untuk dilakukan (karena saya yakin dia memiliki keluarga di rumah)," ujar seorang netizen lainnya.
"Apa pun pendapat Anda tentang situasi ini, pilot ini dan orang lain seperti dia menempatkan diri mereka dalam risiko nyata untuk penyiksaan dan kematian."
"Rusia memenjarakan orang yang berbicara, dan mereka diketahui membuat orang kelaparan sampai mati. Putin sendiri telah mengatakan para pembangkang harus kelaparan," ujar netizen yang lain.
Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-19
Perang yang berlangsung di Ukraina memasuki hari ke-19, Senin (14/3/2022).
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Kamis (24/2/2022), jutaan warga Kyiv dari berbagai kota mengungsi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali mendesak NATO untuk menerapkan zona larangan terbang.
Pada hari ini, pembicaraan antara Rusia dan Ukraina berlangsung melalui pertemuan virtual.
Berikut ini Tribunnews.com rangkum peristiwa yang terjadi dalam konflik Rusia Vs Ukraina di hari ke-19, dikutip dari The Guardian.
- Kementerian Pertahanan Rusia mengakui bertanggung jawab atas serangan roket di Pusat Internasional untuk Penjaga Perdamaian dan Keamanan, sebuah pangkalan militer, di dekat perbatasan Polandia pada Minggu (13/3/2022).
- Korban tewas akibat serangan itu naik menjadi 35 orang.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut tindakan Rusia barbar.