AS Tuduh Rusia Minta Bantuan Militer ke China, Barat Beri Sanksi ke China jika Terbukti
AS tuduh Rusia minta bantuan militer ke China, Barat beri sanksi ke China jika terbukti dukung Rusia. Barat curigai kedekatan China dan Rusia.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Pembicaraan putaran keempat antara negosiator Rusia dan Ukraina sedang "dijeda" hingga Selasa pekan depan.
Negosiator Ukraina mencatat negosiasi akan berlanjut, dikutip dari Al Jazeera.
Menurut keterangan Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, lebih dari empat ribu orang dievakuasi dari kota-kota garis depan Ukraina pada Senin (14/3/2022).
Vereshchuk menuduh pasukan Rusia menembaki warga sipil di wilayah Kyiv.
Saat ini, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy telah berupaya untuk memperpanjang darurat militer di negara itu selama 30 hari tambahan, mulai 24 Maret 2022.
Baca juga: Video Tentara Rusia Menangis, Minta Maaf ke Wanita & Anak-anak Ukraina, Minta Putin Hentikan Invansi
AS Sebut Rusia Minta Bantuan Militer ke China
Dikutip dari Al Jazeera, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, telah menyerukan pembicaraan antara Eropa dan Rusia sehingga kedua belah pihak dapat menemukan solusi yang masuk akal untuk masalah keamanan mereka.
AS memperingatkan China agar tidak membantu Rusia di Ukraina.
Sebelumnya, dikabarkan oleh Financial Times, AS telah memberi tahu sekutunya bahwa Rusia meminta China untuk lima jenis peralatan militer.
Dikatakan AS mengklaim permintaan Rusia kepada China termasuk rudal permukaan ke udara, drone, peralatan terkait intelijen, kendaraan lapis baja dan kendaraan yang digunakan untuk logistik dan dukungan.
Namun, pihak Rusia membantah membuat permintaan semacam itu.
AS memberi tahu sekutu bahwa China terbuka untuk memberikan dukungan militer kepada Rusia.
Financial Times menyebutkan, AS telah mengatakan kepada sekutunya bahwa China telah mengisyaratkan kesediaan untuk memberikan bantuan militer setelah Rusia meminta peralatan termasuk rudal darat-ke-udara.
Selain itu, pihak AS dan sekutu menyebutkan, di antara bantuan yang diminta Rusia adalah paket makanan militer yang tidak mudah rusak, yang dikenal di AS sebagai "makanan siap saji," atau MRE, dikutip dari CNN Internasional.
Baca juga: Inggris Katakan Rusia Bisa Saja Rencanakan Serangan Kimia ke Ukraina