Dubes RI Blusukan ke Perusahaan Kopi Terbesar di Tunisia
Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi jajaki diplomasi dan ekspor kopi yang lebih massif lagi dengan blusukan ke perusahaan kopi terbesar di Tunisia.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM, TUNIS - Kopi Indonesia, baik Robusta maupun Arabica sudah menembus pasar kawasan Timur-Tengah, termasuk Tunisia.
Dalam konteks tersebut, Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi jajaki diplomasi dan ekspor kopi yang lebih massif lagi dengan blusukan ke perusahaan kopi terbesar di Tunisia, Bondin.
"Saya punya program khusus untuk jajaki diplomasi dan peningkatan ekspor kopi di Tunisia."
"Sebab itu, saya mengunjungi salah satu perusahaan kopi terbesar di Tunisia, Bondin", ujar Dubes RI yang juga kader PDI Perjuangan ini dalam keterangannya, Selasa (15/3/2022).
Baca juga: Lewat Proyek JICA, Mio Kajita Jembatani Sayuran Jepang Indonesia
Bondin didirikan pada tahun 1934, dan sudah menguasai 50 persen pasar kopi di Tunisia.
Selama ini, mereka mengimpor kopi dari Brazil, Turki, Vietnam, Indonesia, Tanzania, Kenya, dan beberapa negara Afrika lainnya.
Dubes RI yang fasih berbasa Arab ini menambahkan, kopi dari Indonesia mempunyai keistimewaan dari segi kualitas dan harga yang kompetitif.
"Jika kopi kita mampu menguasai Mesir, Arab Saudi, Qatar, dan beberapa negara lainnya, maka saatnya kita lebih serius dan agresif mengenalkan dan memasarkan kopi Indonesia. Bondin saat tertarik dengan peradaban kopi Nusantara, dan ingin mengimpor dari kita," ujar dia.
Dari segi prosedural yang harus dilakukan, yaitu mempercepatkan kesepakatan perdaganya, Prefensitial Trade Agreement yang sekarang sedang berlangsung antara Kementerian Perdagangan Indonesia-Tunisia.
"Saya optmis kita bisa lakukan diplomasi dan meningkatkan ekspor kopi kita ke Tunisia. Responsnya sangat bagus. Setelah selesainya Prefential Trade Agreement, harga bisa sangat kompetitif dengan negara-negara lain, karena kualitas kopi kita lebih baik", pungkas dia.