Tiga Bayi Ditinggalkan di Rumah Sakit Ukraina Saat Perang dengan Rusia Berkecamuk
Mereka ditinggalkan oleh orang tua yang tidak bisa merawat mereka di sebuah rumah sakit di kota Mariupol, Ukraina.
Editor: Hasanudin Aco
Sebelumnya pada hari Minggu (13/3/2022), pembuat film dokumenter Brent Renaud, juga tewas ketika pasukan Rusia menembaki kendaraannya.
Kematian tiga jurnalis dalam waktu singkat ini menggarisbawahi bahaya yang dihadapi oleh jurnalis yang memberitakan perang di Ukraina, bahkan bagi jurnalis berpengalaman yang memiliki rekam jejak panjang di zona konflik sebelumnya.
Jumlah Anak Tewas
Kemarin, Kantor Kejaksaan Agung (Kejagung) Ukraina memposting pesan di Telegram bahwa hingga 15 Maret pada pagi hari, pasukan Rusia telah membunuh 97 anak-anak Ukraina dan melukai lebih dari 100 orang.
Pernyataan ini diklaim mengacu pada data yang dimiliki kantor Kejagung terkait remaja dan anak-anak yang paling terpengaruh di wilayah Kiev, Kharkiv, Donetsk, Chernihiv, Sumy, Kherson, Mykolaiv dan Zhytomyr.
Setidaknya 5 anak meninggal dalam serangan Rusia setiap harinya.
Dikutip dari laman Ukrinform, Selasa (15/3/2022), tindakan pengeboman dan penembakan yang dilakukan pasukan Rusia telah merusak lebih dari 400 institusi pendidikan, 59 diantaranya bahkan dalam kondisi hancur total.
Jumlah kerusakan terbesar didokumentasikan terjadi di wilayah Donetsk yakni 119, wilayah Kharkiv sebanyak 50, wilayah Mykolaiv 30, wilayah Sumy 28, wilayah Kiev 35, wilayah Kherson 21 dan di kota Kiev 24.
Sementara itu 11 fasilitas kesehatan dan tiga rehabilitasi pusat, termasuk fasilitas untuk anak-anak cacat pun hancur.
Data ini disebut belum final, mengingat ketidakmampuan Ukraina untuk memeriksa lokasi, karena Rusia melakukan permusuhan aktif di wilayah yang diduduki sementara.
Kantor Kejagung pun memanggil saksi kejahatan perang Rusia untuk merekam kesaksiannya dan mengirimkan bukti pada tautan tersebut.
Sebelumnya pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan perang terhadap Ukraina dan meluncurkan invasi besar-besaran.
Pasukan Rusia kemudian menembaki dan menghancurkan infrastruktur, melakukan penembakan besar-besaran di daerah pemukiman di kota-kota besar dan kecil di Ukraina menggunakan artileri, MLRS dan rudal balistik.
Darurat militer pun diberlakukan di Ukraina dan mobilisasi umum juga diumumkan.
Sumber: AP/Ukrinform/Kompas.TV