2 Anak Laki-laki Hilang di Hutan Amazon, Ditemukan Selamat 4 Minggu Kemudian
Dua anak laki-laki yang tersesat selama hampir 4 minggu di hutan Amazon Brasil, telah ditemukan dan dibawa ke rumah sakit.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Dua anak laki-laki yang tersesat selama hampir 4 minggu di hutan Amazon Brasil, telah ditemukan dan dibawa ke rumah sakit.
Dilansir BBC.com, dua bersaudara Glauco (8) dan Gleison Ferreira (6) dilaporkan tersesat saat mencoba menangkap burung kecil di hutan dekat Manicoré, negara bagian Amazonas, pada 18 Februari 2022.
Seorang penebang pohon lokal menemukan mereka secara tak sengaja pada hari Selasa (15/3/2022).
Kedua anak tersebut mengalami kekurangan gizi, tetapi diperkirakan akan pulih total setelah dirawat di rumah sakit.
Sejak anak-anak itu menghilang, ratusan warga setempat menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mencari mereka.
Sayangnya, anak itu hilang saat musim hujan Amazon, waktu yang membuat berjalan dan bergerak di hutan lebih sulit dari biasanya.
Baca: Sempat Hilang, Bocah 9 Tahun Ditemukan Tewas di Tebing Jurang, Sandal dan Jajanan Jadi Petunjuk
Baca: 18 Hari Hilang, Penyelamatan Bocah 4 Tahun di Australia Membuat Polisi Menangis hingga PM Bereaksi
Layanan darurat memutuskan untuk menghentikan pencarian pada 24 Februari 2022.
Tetapi penduduk setempat terus mencari anak laki-laki itu, menurut outlet media lokal Amazonia Real.
Hampir empat minggu kemudian, anak-anak lelaki itu ditemukan oleh seorang pria yang sedang memotong kayu.
Mereka ditemukan 6 km dari desa Palmeira di cagar alam yang dilindungi Lago Capan tempat anak-anak lelaki itu tinggal bersama orang tua mereka.
Salah satu anak laki-laki berteriak minta tolong ketika dia mendengar ada seseorang yang menebang pohon di dekatnya.
Setelah mendengar panggilan tersebut, pria itu menemukan dua anak laki-laki tergeletak di tanah, dalam keadaan lapar dan lemah, dengan banyak lecet di kulit.
Menurut media lokal, kedua anak laki-laki itu memberi tahu orang tua mereka bahwa mereka tidak makan apa-apa saat tersesat.
Mereka hanya minum air hujan.
Setelah ditemukan, Glauco dan Gleison dikirim ke rumah sakit regional di Manicoré.
Mereka lalu diangkut dengan helikopter ke rumah sakit lain di Manaus pada Kamis pagi, lapor Globo.
Ini bukan pertama kalinya seseorang tersesat di hutan hujan Amazon.
Pada Januari tahun lalu, pilot Antonio Sena menghabiskan 36 hari tersesat di salah satu bagian terpencil Amazon Brasil setelah pesawatnya jatuh.
Pada tahun 2008, Amazonia Real melaporkan seorang penduduk asli berusia 18 tahun hilang selama 50 hari di daerah terpencil Amazon.
Namun ia meninggal tak lama setelah ia ditemukan.
Kisah Serupa: Bocah 3 Tahun Ditemukan Selamat setelah Tersesat di Hutan 3 Hari
September 2021 lalu, seorang anak laki-laki berusia 3 tahun ditemukan selamat setelah menghilang 3 hari di hutan berbatu di Australia.
Anak itu ditemukan saat sedang duduk di sungai pada hari Senin (6/9/2021).
Dilansir CBS News, ratusan orang telah mencari Anthony "AJ" Elfalak, yang merupakan penyandang autisme dan non-verbal.
Bocah itu hilang di kawasan pedesaan terpencil keluarganya di dekat desa Putty, utara Sydney, Jumat (3/8/2021) malam.
Awak helikopter polisi melihat anak itu duduk di perairan dangkal di dasar sungai Senin pagi, sekitar 510 meter dari rumahnya, kata Inspektur Polisi Tracy Chapman.
Baca juga: Diserang Hiu di Lepas Pantai Australia, Peselancar Ini Tewas
Detik-detik penemuan anak itu terekam dalam video dan dibagikan secara luas di media sosial.
AJ dalam kondisi baik tetapi dibawa ke rumah sakit untuk observasi, kata petugas ambulans.
Sang ayah, Anthony Elfalak, mengatakan AJ digigit semut, mengalami ruam popok dan mengalami lecet.
"Ini keajaiban," kata sang ayah kepada wartawan setelah ia dan istrinya, Kelly Elfalak, dipertemukan kembali dengan putra mereka.
"AJ hanya menempel pada ibu. Begitu AJ mendengar suara ibunya, dia membuka matanya dan menatapnya dan tertidur," katanya.
AJ ditemukan di area yang sudah dicari sebelumnya.
AJ sedang berlutut di sungai ketika seorang petugas Layanan Darurat Negara mendekatinya dan meletakkan tangannya di bahu bocah itu, kata Kepala Inspektur SES Simon Merrick.
Petugas itu menyatakan bahwa AJ menoleh ke arahnya dengan senyum lebar di wajahnya, kata Merrick.
Polisi berasumsi AJ menghabiskan seluruh waktunya di hutan.
Kemampuannya untuk menemukan air minum merupakan faktor kunci keselamatannya, ungkap Chapman.
Suhu semalam di daerah itu juga turun hingga 43 derajat Fahrenheit atau 6 derajat Celcius.
Paramedis yang memeriksa AJ, Gerry Pyke, menyebutnya sebagai "penyintas kecil."
"Kondisi AJ cukup luar biasa," kata Pyke.
"Dia sangat, sangat berterima kasih. Saya bisa melihat itu di matanya."
AJ tidur di ambulans setelah bertemu kembali dengan orang tuanya, lalu bangun karena lapar.
"Dia makan sekitar tiga potong pizza dan pisang jadi dia cukup kenyang," kata Pyke.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)