Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pentagon: Vladimir Putin Kerahkan 75% Militer Rusia dalam Invasi Ukraina

AS memperkirakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki sekitar 75 persen dari total militernya untuk berkomitmen dalam perang di Ukraina.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Pentagon: Vladimir Putin Kerahkan 75% Militer Rusia dalam Invasi Ukraina
AFP/MLADEN ANTONOV
Tank-tank Rusia berparade di akhir latihan militer Vostok 2018 yang digelar di dekat perbatasan China. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebagian besar serangan militer Rusia di Ukraina dapat dihentikan oleh pertahanan Ukraina, tetapi militer Rusia terus menembakkan puluhan rudal dan roket ke sasaran sipil dan militer setiap hari, kata seorang pejabat senior pertahanan AS pada briefing di Brussels, Rabu (16/3/2022).

Dilansir The Week, AS memperkirakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki sekitar 75 persen dari total militernya untuk berkomitmen dalam perang di Ukraina.

Seorang pejabat kemudian mengklarifikasi bahwa angka 75 persen yang dimaksud sebagian besar mengacu pada "kelompok taktis batalyon," yang merupakan unit yang paling diandalkan Putin.

"Pada puncak perang kami di Irak dan Afghanistan, kami berkomitmen sekitar 29 persen," kata mantan komandan Angkatan Darat AS Eropa Letnan Jenderal Ben Hodges dari lembaga Center for European Policy Analysis (CEPA) pada hari Selasa.

"Dan sulit untuk mempertahankan itu."

Tentara Rusia memasang bendera Uni Sovyet pada kendaraan lapis baja mereka.
Tentara Rusia memasang bendera Uni Sovyet pada kendaraan lapis baja mereka. (Ist)

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada hari Selasa bahwa mengingat kerugian personel Putin yang signifikan di Ukraina, Rusia mengerahkan pasukan dari jauh seperti Distrik Militer Timur, Armada Pasifik, dan Armenia.

Rusia juga semakin berusaha untuk mengeksploitasi sumber-sumber tidak resmi seperti dari swasta, perusahaan militer, Suriah dan tentara bayaran lainnya.

BERITA TERKAIT

Hodges mengatakan bahwa Pentagon melihat Rusia sengaja mendiskusikan kemungkinan pasukan pengganti.

"Mengingat kematian, cedera, dan pembelotan yang mereka derita setiap hari, tentu masuk akal bahwa mereka ingin mengeksplorasi opsi untuk mengisi kembali kerugian itu," ujarnya.

"Namun, kami belum melihat indikasi apa pun saat ini."

"Kami masih menilai bahwa mereka memiliki sejumlah besar kekuatan tempur yang tersedia untuk mereka di Ukraina."

"Cukup jelas bahwa para jenderal Rusia kehabisan waktu, amunisi, dan tenaga."

"Tidak ada kabar bahwa Rusia memiliki unit besar yang bersembunyi di hutan di suatu tempat, dan jelas bahwa 900.000 kekuatan militer Rusia adalah angka kosong."

Ukraina Sebut Rusia Kehilangan 77 Pesawatnya sejak Invasi, 12.000 Tentara Terbunuh, 389 Tank Disita

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas