Putin Disebut Penjahat Perang, Rusia Minta Amerika Serikat Berkaca: Tidak Berhak Berkata Seperti Itu
Rusia membantah tuduhan Presiden AS Joe Biden yang menyebut Vladimir Putin sebagai penjahat perang.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Tiara Shelavie
Psaki tidak merinci dengan organisasi internasional mana saja AS akan berbagi informasi.
Rusia sudah menjadi pusat dari berbagai penyelidikan yang dibuka dalam beberapa pekan terakhir, termasuk penyelidikan oleh PBB.
Sebelumnya, PBB mengumumkan akan membuka komisi untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court) juga meluncurkan penyelidikan pada 2 Maret 2022, setelah puluhan negara anggota menyerukan untuk mengambil tindakan.
AS bukan anggota ICC dan telah lama memiliki hubungan yang rumit dengan pengadilan, meskipun pemerintahan Biden sedang meninjau kebijakannya tentang ICC.
"Ini adalah proses hukum, di mana mereka meninjau semua bukti dan kemudian mereka memberikan bukti, data, dan informasi kepada badan-badan internasional yang mengawasi penyelidikan," kata Psaki.
Psaki juga menambahkan, tidak jelas berapa lama Departemen Luar Negeri akan menyelesaikannya. tinjauan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia VS Ukraina