Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terganjal Proses Hukum, Burger King Akui Sulit Tutup 800 Restoran, Mitra Rusia Tetap Jalankan Bisnis

Burger King mencoba menutup operasinya di Rusia, tetapi perusahaan mengakui langkah itu terbukti sulit.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Terganjal Proses Hukum, Burger King Akui Sulit Tutup 800 Restoran, Mitra Rusia Tetap Jalankan Bisnis
BBC/IST
Menu Whopper dari Burger King. Burger King mencoba menutup operasinya di Rusia, tetapi perusahaan mengakui langkah itu terbukti sulit. Mitra bisnis yang bertanggung jawab atas 800 restoran menolak menutupnya. 

Pekan lalu, Burger King menarik dukungan perusahaan dari bisnisnya di Rusia, termasuk menangguhkan operasi, pemasaran, dan bantuan rantai pasokan.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Tak Terlalu Berdampak, BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi Domestik Masih Kuat

Deretan perusahaan makanan dan minuman Barat setop operasionalnya di Rusia

Deretan perusahaan makanan dan minuman asal Barat yang ikonik ini menyetop operasionalnya di Rusia.

Starbucks, Coca-Cola, dan Pepsi bergabung dengan McDonald's menghentikan operasional mereka sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Dilansir The Guardian, Selasa (8/3/2022) malam, PepsiCo, pembuat minuman ringan dan makanan ringan, mengatakan pihaknya menangguhkan semua iklan di Rusia.

Pepsi juga menghentikan penjualan merek minumannya, setelah pengumuman serupa oleh saingannya Coca-Cola.

Baca juga: Vladimir Putin: Tujuan Utama Operasi Rusia di Ukraina Adalah Membebaskan Donbass Dari Genosida

Logo Starbucks
Logo Starbucks (Mirror)

Raksasa makanan cepat saji McDonald's mengatakan mereka menangguhkan sementara operasi 850 restoran di Rusia.

Berita Rekomendasi

Perusahaan yang berbasis di Chicago ini, memiliki 84 persen tokonya di Rusia, akan berimbas besar pada finansial karena penutupan tersebut.

Baru-baru ini, McDonald's mengatakan restorannya di Rusia dan Ukraina menyumbang 9 persen dari pendapatan tahunannya, atau sekitar $2 miliar.

Sementara, perusahaan menyebut akan terus membayar 62.000 karyawan yang berada di Rusia. 

Baca juga: Ukraina Tembakkan Rudal Toskha ke Donbass, Presiden Putin Sindir Kanselir Jerman Olaf Scholz

Diketahui, McDonald's membuka cabang Rusia pertamanya di Pushkin Square di Moskow pada 31 Januari 1990.

Waktu itu sekitar 38.000 orang Soviet mengantre berjam-jam untuk mencicipi Big Mac, simbol kapitalisme Amerika.

Dalam sebuah pesan kepada staf dan pemegang waralaba, Chris Kempczinski, kepala eksekutif McDonald's, mengatakan situasinya "sangat menantang untuk merek global seperti milik kami".

Sebab, merek tersebut bekerja dengan ratusan pemasok lokal dan mitra yang memproduksi makanannya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas