Rudal Rusia Hancurkan Markas Pasukan Operasi Rahasia Ukraina, Lebih dari 100 Tentara Bayaran Tewas
Sebuah rudal Rusia menghancurkan markas pasukan operasi terselubung Ukraina, diduga lebih dari 100 tentara bayaran asing tewas.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Rudal Rusia menghantam pusat pelatihan atau markas pasukan operasi rahasia militer Ukraina, Minggu (20/3/2022).
Menurut pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Rusia, rudal presisi tinggi digunakan untuk menyerang markas yang berada di Ovruch wilayah Zhitomir, Ukraina utara itu.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov menyebut, tempat tersebut merupakan markas bagi para tentara bayaran asing melakukan latihan.
"Rudal yang diluncurkan dari udara berpresisi tinggi menghantam pusat pelatihan untuk pasukan operasi rahasia militer Ukraina."
"Tempat tentara bayaran asing bermarkas, dekat pemukiman Ovruch di wilayah Zhitomir," kata Igor Konashenkov pada hari Minggu, dikutip dari Sputnik News.
Konashenkov menambahkan, lebih dari 100 tentara dan tentara bayaran telah tewas.
Pada saat yang sama, Konashenkov mencatat bahwa militer Rusia juga menghancurkan sejumlah objek besar militer lainnya.
"Lokakarya di pabrik perbaikan Nizhyn yang digunakan untuk perbaikan kendaraan lapis baja Ukraina yang rusak dalam operasi tempur dihancurkan dengan rudal jelajah Kalibr berbasis laut yang diluncurkan dari perairan Laut Hitam," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa rudal hipersonik Kinzhal diluncurkan dari wilayah udara atas.
Krimea juga telah menghancurkan pangkalan besar Ukraina untuk menyimpan bahan bakar dan pelumas di wilayah Nikolaev.
Baca juga: Bom Rusia Hantam Sekolah Seni Mariupol yang Lindungi 400 Warga Sipil, Jumlah Korban Belum Diketahui
Baca juga: Kata China soal Invasi Rusia ke Ukraina: Waktu akan Membuktikan Kami Berada di Pihak yang Benar
Menurutnya, hal ini adalah serangan besar kedua oleh militer Rusia yang menargetkan tentara bayaran asing di Ukraina sejak seminggu lalu.
Sebelumnya, 180 tentara bayaran asing tewas dalam serangan presisi terhadap pusat pelatihan Ukraina yang terletak di kompleks militer Yavorovsky dan dekat pemukiman Starichi.
Sementara itu, pasukan Rusia, serta milisi DPR dan LPR, terus maju di Donbass, memperketat pengepungan di sekitar kaum radikal Ukraina yang tersisa di Mariupol dan mengambil kendali atas banyak pemukiman.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, sejak awal invasi, pasukan Rusia telah menghancurkan sekitar 1.500 tank, lebih dari 1.200 kendaraan militer, dan lebih dari 200 drone angkatan bersenjata Ukraina.