Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rudal Rusia Hancurkan Markas Pasukan Operasi Rahasia Ukraina, Lebih dari 100 Tentara Bayaran Tewas

Sebuah rudal Rusia menghancurkan markas pasukan operasi terselubung Ukraina, diduga lebih dari 100 tentara bayaran asing tewas.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Rudal Rusia Hancurkan Markas Pasukan Operasi Rahasia Ukraina, Lebih dari 100 Tentara Bayaran Tewas
AFP
Tentara Ukraina mencari mayat di puing-puing di sekolah militer yang terkena roket Rusia sehari sebelumnya, di Mykolaiv, Ukraina selatan, pada 19 Maret 2022. 

Ia menjadi satu di antara enam senjata strategis Rusia baru yang diresmikan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 1 Maret 2018.

Rudal tersebut pertama kali digunakan pada 2016 selama kampanye militer Rusia di Suriah. Di palagan lain, untuk pertama kali digunakan saat operasi militer Rusia ke Ukraina.

Kh-47M2 Kinzhal merupakan rudal udara-ke-darat aero-balistik hipersonik berkemampuan nuklir.Ia memiliki jangkauan diklaim lebih dari 2.000 km (1.200 mil).

Mampu membawa hulu ledak konvensional dan nuklir, rudal ini dapat diluncurkan dari pembom Tupelov Tu-22M3, selain jet pencegat MiG-31K.

Senjata itu membuat debut publiknya selama kontes internasional Aviadarts pada Agustus 2019. Menurut kantor berita TASS, peluncuran pertama Kinzhal dilakukan di kutub utara.

Peluncuran dilakukan jet MiG-31K dari pangkalan udara Olenya. Rudal itu mengenai target darat di sasaran yang sudah ditetapkan pada kecepatan Mach 10.

Pada Juni 2021, sebuah rudal Kinzhal diluncurkan MiG-31K dari Pangkalan Udara Khmeimim, pada target darat di Suriah.

Berita Rekomendasi

Sebuah resimen penerbangan telah dibentuk, dipersenjatai pesawat MiG-31K dilengkapi rudal hipersonik Kinzhal pada 2021.

Baca juga: Pertama Kalinya, Rusia Gunakan Rudal Hipersonik Kinzhal di Ukraina, Disebut Rudal Paling Mematikan

Baca juga: Fakta Lviv, Kota Strategis yang Dibombadir 6 Rudal Rusia, Dekat Polandia hingga Warisan Dunia

Pada awal Februari 2022 beberapa jet pencegat MiG-31 yang menggendong rudal Kinzhal dikirim dari Pangkalan Udara Soltsy, Oblast Novgorod, ke Pangkalan Udara Angkatan Laut Chernyakhovsk di eksklave Kaliningrad, barat Rusia.

Dikutip dari https://missiledefenseadvocacy.org/, rudal Kinzhal dirancang sebagai alat penangkal gerakan kapal perang Amerika Serikat dan NATO yang mengancam sistem rudal di Rusia.

Kecepatan hipersoniknya memungkinkan mengatasi sistem pertahanan udara atau rudal Amerika Serikat, seperti MIM-104 Patriot, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) sistem, dan Sistem Tempur Aegis.

Selain itu, sebagai ALBM, rudal dapat diluncurkan dari lokasi yang tidak terduga yang mungkin menggunakan radar sektoral (non-360 derajat), seperti yang digunakan untuk sistem rudal Patriot.

(Tribunnews.com/Maliana, Tribunjogja.com/Setya Krisna Sumarga)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas