Pemimpin Mesir, UEA, dan Israel Lakukan Pertemuan Trilateral Bahas Dampak Invasi Rusia di Ukraina
Perang telah membuat Mesir menghadapi biaya yang lebih tinggi untuk kebutuhan impor gandum yang besar, serta hilangnya pendapatan pariwisata
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, CAIRO – Para pemimpin Mesir, Israel, dan Uni Emirat Arab (UEA) melakukan pertemuan tiga arah.
Dikutip dari Aljazeera, Rabu (23/3/2022) Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi menjadi tuan rumah pembicaraan pada hari Selasa di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh dengan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett dan penguasa de facto UEA, Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
Bennett dan Mohammed juga telah mengadakan pembicaraan bilateral dengan el-Sisi pada hari Senin.
Baca juga: Meski Ditentang AS, Presiden Rusia Vladimir Putin Berencana ke Indonesia Hadiri KTT G20
Pihak Kepresidenan Mesir mengatakan ketiga pemimpin membahas energi, stabilitas pasar, dan ketahanan pangan.
Sebuah pernyataan dari kantor Bennett mengatakan, "Para pemimpin membahas hubungan antara tiga negara dalam konteks perkembangan terakhir di dunia dan kawasan, dan cara untuk memperkuat mereka di semua tingkatan."
Media Israel mengatakan para pemimpin juga membahas, Iran dan kekuatan Barat, termasuk Amerika Serikat, hampir mencapai kesepakatan untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015, yang ditentang keras oleh Israel.
Mesir, khususnya, sedang menghadapi tantangan di bidang energi dan ketahanan pangan setelah perang di Ukraina membuat harga komoditas melonjak, mendorong Kairo pada hari Senin untuk mendevaluasi mata uangnya sebesar 14 persen.
Baca juga: Jubir Kremlin Sebut Tujuan Operasi Militer Khusus Rusia di Ukraina Belum Tercapai
Perang telah membuat Mesir menghadapi biaya yang lebih tinggi untuk kebutuhan impor gandum yang besar, serta hilangnya pendapatan pariwisata dari pengunjung Rusia dan Ukraina ke resor Laut Merah.
Rusia dan Ukraina adalah pemasok utama gandum ke Mesir, yang seringkali merupakan importir terbesar dunia.
Secara terpisah, Mesir, Israel, dan UEA telah muncul sebagai poros Arab-Israel setelah Abu Dhabi menormalkan hubungan dengan Israel.
Mesir adalah negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979, setelah beberapa dekade permusuhan dan konflik.
Sebelumnya, Pada tahun 2020, UEA menjadi negara Arab ketiga yang menjalin hubungan diplomatik di bawah serangkaian kesepakatan yang ditengahi AS yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham.