Presiden Putin: Rusia Tetap Pasok BBM ke 'Negara Tak Bersahabat', Tapi Cuma Terima Mata Uang Rubel
Rusia hanya akan menerima pembayaran dalam Rubel untuk pengiriman gas ke "negara-negara yang tidak bersahabat".
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia hanya akan menerima pembayaran dalam Rubel untuk pengiriman bahan bakar ke "negara-negara yang tidak bersahabat".
Dikutip dari Alarabiya News, negara yang dimaksud mencakup semua anggota UE.
Keputusan ini menyikapi sanksi terhadap Moskow yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Saya telah memutuskan untuk menerapkan serangkaian tindakan untuk mentransfer pembayaran pasokan gas kami ke negara-negara yang tidak bersahabat, dengan mata uang Rubel Rusia," kata Putin selama pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi.
Menurutnya, perintah perubahan itu diterapkan dalam waktu seminggu.
Putin mengatakan Rusia akan berhenti menerima pembayaran dalam mata uang yang telah "dikompromikan."
Baca juga: Setelah Uni Eropa, Raja Minyak Rusia Roman Abramovich Bakal Kena Sanksi AS
“Rusia akan terus memasok bahan bakar dalam volume yang ditetapkan dalam kontrak sebelumnya,” tambah Putin.
Putin juga menyebut bahwa pembekuan aset Rusia di luar negeri 'tidak sah'.
"Sekarang semua orang di dunia tahu bahwa kewajiban menggunakan Dolar (AS) bisa gagal," kata Putin.
Sesaat setelah pengumuman itu, Rubel menguat terhadap dolar AS dan euro.
Sumber: Alarabiya News
Putin: Russia will only accept rubles for gas deliveries to Europe
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.