Fakta-fakta Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Korea Utara
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah fakta-fakta terkait rudal balistik antarbenua yang baru saja diuji coba Korea Utara.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara mengonfirmasi menguji rudal balistik antar benua (ICBM) jenis baru, Jumat (25/3/2022).
Ini merupakan uji jarak jauh pertama Korea Utara dalam lebih dari empat tahun.
Uji coba ICBM menjelang akhir Maret ini juga menandai potensi era baru konfrontasi regional.
Dikutip CNN, media pemerintah Korea Utara melaporkan Presiden Kim Jong Un secara langsung memimpin peluncuran senjata, Hwasong-17.
Baca juga: Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua Terbesarnya, Ingin Dunia Akui Kekuatan Nuklirnya
Baca juga: Rusia Tegaskan Peluncuran Rudal Korea Utara Harus Dicegah Demi Hindari Ketegangan Baru
Peluncuran Hwasong-18 digambarkan sebagai "pencegah perang nuklir", mengutip kata-kata Kim Jong Un yang mengklaim pasukannya sepenuhnya siap untuk kemungkinan konfrontasi militer dengan Amerika Serikat (AS).
Senjata tersebut, secara teoritis diklaim dapat menempatkan seluruh daratan AS dalam jangkauan hulu ledak nuklir Korea Utara.
Tetapi, ada banyak hal yang tidak diketahui tentang kemampuan ICBM tersebut terkait mengirim muatan nuklir tepat sasaran.
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah fakta-fakta terkait rudal balistik antarbenua yang baru saja diuji coba Korea Utara.
Baca juga: Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal Balistik, Mendarat di ZEE Jepang
Berapa jangkauan rudalnya?
Media pemerintah Korea Utara merilis gambar yang menunjukkan rudal besar berbahan bakar cair, ditembakkan dari peluncur bergerak di Bandara Internasional Pyongyang.
Laporan Korean Central News Agency (KCNA) mengatakan rudal itu mencapai ketinggian maksimul 6.248,5 kilometer, terbang sejauh 1.090 kilometer dan memiliki waktu penerbangan 68 menit sebelum mendarat secara akurat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Ini sangat sesuai dengan perkiraan pemantau Jepang, yang mengatakan rudal itu jatuh di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang, sekitar 150 kilomete barat Semenanjung Oshima di Hokkaido, pulau utama paling utara Jepang.
Peluncuran tersebut merupakan uji coba rudal Korea Utara dengan durasi tertinggi dan terlama yang pernah tercatat.
Analis mengatakanHwasong-17 ditembakkan dalam lintasan yang tinggi, memungkinkannya untuk menghindari terbang di atas negara lain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.