Kisah Pria China Nekat Panjangkan Rambut Selama 3 Tahun untuk Didonorkan kepada Pasien Kanker
Seorang pemuda di China viral karena aksi kepeduliannya kepada pasien kanker.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
Terinspirasi dari aksi Tang, beberapa temannya juga mulai mendonorkan darah dan mengambil bagian dalam proyek amal.
"Kita dapat menemukan banyak cara kecil dalam hidup untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam kemampuan kita," katanya.
Aksi Tang membuat warganet China terenyuh hingga banjir pujian.
Rambut Rontok setelah Kemoterapi
Dilansir Kompas.com, kemoterapi tidak hanya menghancurkan sel kanker, tetapi juga membunuh sel-sel sehat.
Sehingga hal ini akan menimbulkan sejumlah efek, salah satunya kerontokan rambut.
Namun efek ini jarang yang bersifat permanan.
Pada dasarnya, sel sehat yang terkena efek dari kemoterapi adalah folikel yang membantu mempercepat pertumbuhan rambut.
Kerusakan sel-sel ini dapat menyebabkan rambut kepala, bulu mata, alis, dan rambut di tempat lain di tubuh rontok selama perawatan.
Baca juga: Tiga Besar Sakit Pasien Indonesia yang Berobat ke Malaysia: Kanker, Jantung dan Problem Fertilitas
Baca juga: Deteksi Dini, Kunci Sukses Cegah Penyakit Kanker Hati
Rata-rata pasien yang menjalani kemoterapi akan mulai melihat rambut tipis beberapa pekan setelah perawatan terakhirnya.
Rambut asli mungkin mulai tumbuh dengan baik dalam 4–6 minggu.
Namun, beberapa orang yang menjalani kemoterapi mengalami kerontokan rambut permanen.
Obat-obatan tertentu, seperti docetaxel (taxotere), dapat menyebabkan efek ini.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas/Galih Pangestu Jati)