Republik Rakyat Lugansk Segera Referendum untuk Bergabung ke Federasi Rusia
Lugansk, serta Donetsk, memproklamasikan kemerdekaannya pada 2014, setelah kudeta kekerasan di Kiev Ukraina.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Mengomentari sanksi baru terhadap anggota Duma Negara Rusia, Antonov mengatakan tindakan itu adalah contoh lain untuk mengaburkan kenyataan.
"Pihak berwenang AS berusaha menghukum anggota Duma Negara karena mengekspresikan posisi mereka sendiri yang bertentangan dengan pedoman Washington," katanya.
"Para legislator membela kepentingan nasional Rusia. Tidak ada cara lain," tandasnya. Menurut Antonov, sanksi baru ditujukan untuk menghancurkan ekonomi dan merusak situasi politik di Rusia.
"Menginjak-injak slogan mereka sendiri tentang kebebasan berbicara dan demokrasi, AS ingin membungkam semua pembangkang," tambahnya.
Duta Besar berjanji :serangan sanksi berantai" pada akhirnya akan gagal mencapai tujuan mereka.
"Ketidakbenaran tidak bisa membuat rakyat Rusia bertekuk lutut. Tidak ada yang bisa memaksa kita untuk mengorbankan kebaikan Tanah Air demi menyenangkan keinginan AS dan sekutunya," katanya.
Antonov meminta Amerika untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, dan tidak memaksakan diri dengan mengorbankan Rusia.(Tribunnews.com/Sputniknews.com/xna)