Kim Jong Un: Kemampuan Serang Militer Korut Tak Terhentikan, Mampu Melawan Para Imperialis
Kim Jong Un pada Senin (28/3/2022), mengatakan bahwa Korea Utara akan terus mengembangkan "kemampuan menyerang yang tangguh" yang tak bisa ditukar.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Kim Jong Un pada Senin (28/3/2022), mengatakan bahwa Korea Utara akan terus mengembangkan "kemampuan menyerang yang tangguh" yang tak bisa ditukar atau dijual dengan apa pun.
Menurut laporan media pemerintah, Kim menyatakan hal ini saat mengunjungi pekerja di proyek uji coba rudal terbesar di Korea Utara.
Dalam acara itu, Pemimpin Tertinggi ini bertemu dengan pejabat, ilmuwan, teknisi, dan pekerja yang terlibat dalam peluncuran rudal pada Kamis sebelumnya.
Rudal itu diklaim sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesar milik Korea Utara, demikian lapor media pemerintah, KCNA.
Baca juga: Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua, Terbesar di Bawah Perintah Kim Jong Un
Baca juga: Pejabat Intel Sebut Putin Ingin Memecah Belah Ukraina seperti Korea Utara dan Selatan
"Hanya ketika seseorang dilengkapi dengan kemampuan menyerang yang hebat, kekuatan militer yang luar biasa yang tidak dapat dihentikan oleh siapa pun, seseorang dapat mencegah perang, menjamin keamanan negara dan menahan dan mengendalikan semua ancaman dan pemerasan oleh imperialis," kata Kim kata, menurut laporan itu, dikutip dari SCMP.
Sembari mengawasi tes, Kim mengatakan ICBM terbaru ini digunakan untuk mencegah pergerakan militer Amerika Serikat.
Secara teknis, AS masih berperang dengan Korut sejak Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata.
Washington berusaha menekan Pyongyang agar menyerahkan atau mengurangi persenjataan senjata nuklir dan ICBM-nya.
Sebab rudal-rudal itu dikhawatirkan dapat menyerang Amerika Serikat.
Namun Kim mengatakan pasukan pertahanannya "tidak dapat ditukar atau dibeli dengan apa pun".
"(Korea Utara akan terus membangun) kekuatan strategis yang lebih sempurna dan lebih kuat," kata Kim, mengacu pada kekuatan nuklir negara itu.
AS pada Jumat lalu, mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong sanksi PBB yang lebih kuat atas provokasi Korut.
Di sisi lain, China dan Rusia berpendapat agar sanksi dilonggarkan.
Pyongyang mengonfirmasi bahwa rudal yang diuji coba pada Kamis lalu bernama Hwasong-17.
Sementara itu, Jepang dan Korea Selatan mengatakan bahwa data penerbangan menunjukkan rudal itu terbang lebih tinggi dan lebih lama daripada tes sebelumnya.
Kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan pada Minggu bahwa pejabat intelijen di Seoul dan Washington percaya Korea Utara sebenarnya menguji ICBM Hwasong-15 yang lebih tua dan sedikit lebih kecil.
Kim Tampil Nyentrik saat Uji Coba Rudal
Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un mengenakan jaket kulit mengkilap bernuansa penerbang yang handal saat mengawasi peluncuran rudal terbaru.
Di bawah Kim, Korea Utara berusaha mengubah media pemerintahnya dengan efek digital, mencari cara yang lebih modern untuk menceritakan kisahnya.
Korea Utara menguji rudal balistik antarbenua pada Kamis (24/3/2022).
Kim mengatakan, senjata ini dirancang untuk menunjukkan kekuatan kekuatan nuklirnya dan mencegah setiap gerakan militer AS.
Televisi pemerintah menyiarkan video peluncuran yang diproduksi secara besar-besaran yang menampilkan efek dan editing mencolok.
Warganet membandingkan video tersebut dengan film "Top Gun" atau video klip musik hit K-pop "Gangnam Style."
Baca juga: Rusia Dikabarkan Minta Bantuan Militer kepada Korea Utara, Kim Jong Un Menolak
Baca juga: Rusia Singgung Navy Medical Center Milik Amerika yang Berhenti Beroperasi di Indonesia dan Ukraina
Kim, mengenakan jaket kulit serta kacamata hitam, nampak diapit oleh perwira militer berseragam.
Dilansir Reuters, mereka ditampilkan berjalan dalam gerakan lambat dan menunjuk pintu hanggar yang perlahan terbuka untuk memperlihatkan rudal besar.
Soundtrack semakin intens saat Kim melepas kacamata hitamnya dan mengangguk untuk memberi komando pada peluncuran.
Setelah rudal meluncur, Kim bersama dua ajudan utamanya meneriakkan "hore" dan mengangkat tangan mereka.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)