Pernah Jadi Pusat Pandemi Dunia, Spanyol akan Anggap Virus Corona Seperti Flu
Spanyol berencana menganggap infeksi virus corona atau Covid-19 seperti penyakit biasa seperti flu.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Spanyol berencana menganggap infeksi virus corona atau Covid-19 seperti penyakit biasa seperti flu.
Dilansir SCMP, warga yang terinfeksi virus corona dan mengalami gejala ringan atau tidak sama sekali, diizinkan menjalani kehidupan normal.
Tes virus corona maupun isolasi atau karantina mandiri tidak lagi wajib.
Hanya kelompok berisiko yang tetap wajib mengikuti peraturan pandemi.
Mereka yang dimaksud di antaranya lansia berusia di atas 60 tahun, orang-orang dengan kondisi imunitas lemah, wanita hamil, dan petugas kesehatan.
Baca juga: Volkswagen Investasikan 7 Miliar Euro untuk Bangun Pabrik Sel Baterai Kendaraan Listrik di Spanyol
Baca juga: 20 Juta Orang di Indonesia Sudah Disuntik Vaksin Booster Covid-19
Artinya, satu-satunya tindakan untuk menanggulangi penyebaran virus corona di sebagian wilayah yakni menggunakan masker.
Terutama di dalam ruangan publik dan kendaraan umum seperti bus, kereta api, hingga pesawat terbang.
Di Galicia, persyaratan berupa status vaksinasi, hasil tes Covid-19, atau riwayat terpapar virus corona, masih berlaku saat memasuki rumah sakit dan panti jompo.
Restoran di sana juga masih menerapkan batasan jumlah tamu.
Namun pembatasan tersebut akan berakhir pada 9 April mendatang.
Situasi epidemi di Spanyol kini telah jauh berkurang.
Padahal negara Eropa ini sempat terpukul karena lonjakan kasus yang tinggi di awal pandemi.
Spanyol bahkan sempat menjadi pusat pandemi Covid-19 dunia, bersama dengan sejumlah negara Eropa lainnya.
Sekarang, tingkat kejadian tujuh hari pada Jumat adalah 227 per 100.000 penduduk, hanya 3,6 persen dari semua tempat tidur rumah sakit yang ditempati oleh pasien Covid-19.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.