Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Negara Eropa Ramai-ramai Usir Utusan Rusia karena Takut Dimata-matai

Empat negara Eropa secara bersamaan mengusir lusinan diplomat Rusia pada Selasa (29/3/2022).

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Negara Eropa Ramai-ramai Usir Utusan Rusia karena Takut Dimata-matai
AFP/THIBAULT CAMUS
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat selama konferensi pers setelah pertemuan dengan Presiden Prancis di Moskow, (7 Februari 2022). Upaya internasional untuk meredakan kebuntuan atas Ukraina diintensifkan dengan Presiden Prancis mengadakan pembicaraan di Moskow dan Kanselir Jerman di Washington untuk mengkoordinasikan kebijakan sebagai ketakutan akan invasi Rusia meningkat. (Thibault Camus/ POOL/ AFP) 

"Pengalaman menunjukkan bahwa Rusia tidak membiarkan tindakan semacam ini tidak terjawab," katanya.

"Kami tidak bisa berspekulasi soal itu, tapi Kemlu siap dengan berbagai skenario yang mungkin muncul dalam waktu dekat," ujar Hoekstra.

Rusia sebelumnya mendepak 10 diplomat dari tiga negara yakni Estonia, Latvia, dan Lithuania sebagai pembalasan atas pengusiran terhadap utusannya.

Kementerian Luar Negeri Rusia membatalkan akreditasi empat diplomat Lituania, tiga warga Latvia, dan tiga warga Estonia dan mereka akan diminta untuk meninggalkan negara itu.

Diketahui, pada 18 Maret, tiga negara Baltik itu memerintahkan pengusiran 10 anggota staf kedutaan Rusia atas dasar solidaritas terhadap Ukraina.

Moskow menyebut langkah itu "provokatif dan sama sekali tidak berdasar".

Rusia Alami Kerugian Besar

Berita Rekomendasi

Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa (29/3/2022), bahwa "demiliterisasi Rusia sedang berlangsung".

Sejak awal invasinya ke Ukraina, Kyslytsya mengklaim Rusia telah kehilangan lebih dari 17.000 personel militer.

Dilansir AP News, lebih dari 1.700 kendaraan lapis baja dan 600 tank hancur. 

Ia juga mengatakan, negara pimpinan Presiden Vladimir Putin kehilangan 300 sistem artileri, 127 pesawat, dan 129 helikopter, hampir 100 sistem peluncur roket, 54 sistem pertahanan udara, dan tujuh kapal.

Baca juga: FBI: Peretas Rusia Intai Sistem Energi AS, Timbulkan Ancaman bagi Keamanan Nasional

Baca juga: Rusia Lancarkan Serangan Udara ke Gedung Pemerintah di Mykolaiv Ukraina, 12 Tewas dan 33 Terluka

Petugas pemadam kebakaran berdiri di atas kendaraan militer lapis baja yang hancur di pusat perbelanjaan Retroville setelah serangan Rusia di barat laut ibukota Kyiv pada 21 Maret 2022. - Sedikitnya enam orang tewas dalam pemboman semalam di sebuah pusat perbelanjaan di ibukota Ukraina, Kyiv, kata seorang wartawan AFP, dengan tim penyelamat menyisir puing-puing untuk mencari korban lainnya. Bangunan 10 lantai itu terkena ledakan kuat yang menghancurkan kendaraan di tempat parkir dan meninggalkan kawah selebar beberapa meter. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP)
Petugas pemadam kebakaran berdiri di atas kendaraan militer lapis baja yang hancur di pusat perbelanjaan Retroville setelah serangan Rusia di barat laut ibukota Kyiv pada 21 Maret 2022. - Sedikitnya enam orang tewas dalam pemboman semalam di sebuah pusat perbelanjaan di ibukota Ukraina, Kyiv, kata seorang wartawan AFP, dengan tim penyelamat menyisir puing-puing untuk mencari korban lainnya. Bangunan 10 lantai itu terkena ledakan kuat yang menghancurkan kendaraan di tempat parkir dan meninggalkan kawah selebar beberapa meter. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)

Menurut Kyslytsya, ini merupakan pukulan besar "yang belum pernah terjadi kepada Moskow sebelumnya".

Ia menilai jumlah kerugian yang dialami Rusia kali ini melebihi perang Soviet di Afghanistan.

Sebelumnya, Rusia mengumumkan akan mengurangi operasi militernya secara signifikan di dekat Ibu Kota Kyiv dan kota di utara.

Ini karena Moskow dan Kyiv mulai mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang.

Negosiasi diperkirakan akan berlanjut pada Rabu (20/3/2022).

Diketahui, invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung lebih dari satu bulan.

Perang ini mengakibatkan ribuan orang tewas dan hampir 4 juta warga Ukraina melarikan diri ke negara lain.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas