Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Tuding Putin Tak Tahu Kondisi Perang di Ukraina, Termasuk Dampak Sanksi Barat kepada Negaranya

Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin disesatkan oleh para penasihat yang takut melaporkan kondisi buruk di medan perang.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in AS Tuding Putin Tak Tahu Kondisi Perang di Ukraina, Termasuk Dampak Sanksi Barat kepada Negaranya
AFP/THIBAULT CAMUS
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat selama konferensi pers setelah pertemuan dengan Presiden Prancis di Moskow, (7 Februari 2022). Upaya internasional untuk meredakan kebuntuan atas Ukraina diintensifkan dengan Presiden Prancis mengadakan pembicaraan di Moskow dan Kanselir Jerman di Washington untuk mengkoordinasikan kebijakan sebagai ketakutan akan invasi Rusia meningkat. (Thibault Camus/ POOL/ AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin disesatkan oleh para penasihat yang takut melaporkan kondisi buruk di medan perang.

Sementara itu, intelijen Inggris mengklaim pasukan Rusia di Ukraina mengalami demoralisasi, kekurangan peralatan, dan menolak melaksanakan perintah.

Dilansir BBC, jubir Gedung Putih Kate Bedingfield mengatakan AS memiliki informasi bahwa Putin "merasa disesatkan oleh militer Rusia".

Hal ini, kata Bedingfield, mengakibatkan ketegangan antara Putin dan para pembantu militernya.

"Perang Putin telah menjadi kesalahan strategis yang telah membuat Rusia lebih lemah dalam jangka panjang dan semakin terisolasi di panggung dunia," katanya.

Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah), Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri) dan Panglima Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov (kanan) menghadiri parade Hari Angkatan Laut di St.Petersburg pada 25 Juli 2021.
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah), Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri) dan Panglima Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov (kanan) menghadiri parade Hari Angkatan Laut di St.Petersburg pada 25 Juli 2021. (Alexey NIKOLSKY / SPUTNIK / AFP)

Baca juga: Putin Sarankan Pasukan Ukraina Menyerah Jika Ingin Penembakan di Mariupol Dihentikan

Baca juga: Zelensky Tak Percaya Janji Rusia Tarik Pasukan dari Ibu Kota Ukraina: Kami Tak akan Serahkan Apapun

Juru bicara Pentagon, John Kirby, menyebut penilaian itu hal yang menganggu karena negosiasi damai bisa terkendala jika Putin tidak mendapat informasi sebenarnya.

"Hal lainnya adalah, Anda tidak tahu bagaimana reaksi pemimpin seperti itu jika mendapat kabar buruk," katanya.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Gedung Putih juga mengklaim Presiden Rusia tidak diberi tahu dampak penuh sanksi Barat terhadap ekonomi dalam negeri.

Pasukan Ukraina dilaporkan kembali melakukan serangan, setelah berjanji akan mengurangi operasi militernya di sekitar Kyiv dan Chernihiv pada Selasa (29/3/2022).

Jeremy Fleming, kepala badan intelijen siber Inggris GCHQ, mengatakan langkah itu menambah indikasi bahwa Rusia telah "salah menilai situasi secara besar-besaran".

Dalam pidatonya di Australia pada Kamis, Fleming mengatakan pasukan Rusia menyabotase peralatannya sendiri dan menembak jatuh pesawatnya.

Dia juga memperingatkan Beijing agar tidak terlalu dekat dengan Moskow.

Sementara itu di lapangan, pejabat AS dan Ukraina mengatakan Rusia terus memposisikan kembali pasukannya dari Kyiv.

Pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina akan dimulai kembali secara online pada 1 April, menurut negosiator Ukraina David Arakhamia.

Perawat Dimitri Uzhenko (kiri) dan Aleksandra Seliverstova merawat Milena, gadis berusia 13 tahun yang terkena peluru saat dia mengungsi dari Mariupol bersama keluarganya, di sebuah ruangan yang dilindungi karung pasir di Rumah Sakit Anak Klinis Regional Zaporizhzhia pada 22 Maret 2022. - Ribuan pengungsi dari Mariupol telah melarikan diri ke kota Zaporizhzhia, Ukraina selatan. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa menggambarkan pengepungan Mariupol sebagai
Perawat Dimitri Uzhenko (kiri) dan Aleksandra Seliverstova merawat Milena, gadis berusia 13 tahun yang terkena peluru saat dia mengungsi dari Mariupol bersama keluarganya, di sebuah ruangan yang dilindungi karung pasir di Rumah Sakit Anak Klinis Regional Zaporizhzhia pada 22 Maret 2022. (AFP/EMRE CAYLAK)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas