Zelensky Tak Percaya Janji Rusia Tarik Pasukan dari Ibu Kota Ukraina: Kami Tak akan Serahkan Apapun
Zelensky mengatakan Kyiv tidak melihat alasan untuk percaya pada kata-kata dari beberapa perwakilan Rusia.
Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agak jengkel saat mengatakan pembicaraan damai dengan Rusia sedang berlangsung, tetapi tidak ada "konkret" yang keluar dari mereka.
Ia mengatakan, Rusia menarik pasukan massal di dekat Donbas dan segala bentuk penarikan di dekat Kyiv adalah karena perlawanan Ukraina.
"Kami tahu bahwa ini bukan penarikan, tetapi konsekuensi dari pekerjaan para pembela kami," ujarnya, Kamis (31/3/2022), dilansir The Guardian.
“Tetapi kami juga melihat bahwa pada saat yang sama ada akumulasi pasukan Rusia untuk serangan baru di Donbas. Dan kami sedang mempersiapkan untuk ini," jelas dia.
Baca juga: Inggris Sebut Pasukan Rusia Tolak Laksanakan Perintah dan Sabotase Peralatan Sendiri
Baca juga: AS: Putin Disesatkan Militer Rusia soal Invasi di Ukraina, Takut Ungkap Buruknya Perang
Dalam pidato pada Rabu (30/3/2022), Volodymyr Zelensky mengatakan, dia mengadakan percakapan yang sangat "detail" dengan Presiden Joe Biden tentang berbagai topik.
Zelensky mengatakan dia berterima kasih kepada Biden atas bantuan kemanusiaan baru senilai $1 miliar dan tambahan $500 juta dalam dukungan langsung.
"Saya memberi tahu Presiden Biden apa yang dibutuhkan Ukraina, dan saya setulus mungkin dengannya," katanya, seperti diberitakan ABC News.
"Dukungan Amerika Serikat sangat penting bagi kami, dan sekarang sangat penting untuk membantu Ukraina, untuk menunjukkan semua kekuatan dunia demokratis," lanjutnya.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Bikin Ketahanan Pangan Rentan Menjelang Ramadan
Baca juga: Rusia Susun Mekanisme Pembayaran Gas Pakai Rubel, Pebisnis Jerman Kian Resah Uni Eropa Menolak
Presiden Ukraina mengulangi seruannya untuk lebih banyak senjata dan sumber daya untuk melawan pasukan Putin.
Dia juga mengatakan tidak percaya "penarikan" Rusia dari Kyiv dan Chernihiv.
"Kami tidak percaya siapa pun," ungkap Zelensky.
"Kami tidak akan menyerahkan apa pun, dan kami akan berjuang untuk setiap meter tanah kami, untuk setiap orang kami," tegasnya.
Baca juga: Klaim 17.000 Tentara Rusia Tewas dan 600 Tank Hancur, Dubes Ukraina: Pukulan Besar bagi Moskow
Baca juga: Wamenlu Rusia: Negara BRICS Akan Berada Pada Jantung Tatanan Dunia Baru
Dikutip dari CNA, Rusia dan Ukraina telah mengadakan negosiasi damai di sebuah istana Istanbul, Selasa (29/3/2022).
Zelensky mengatakan Kyiv tidak melihat alasan untuk percaya pada kata-kata dari beberapa perwakilan Rusia.
"Kami dapat mengatakan bahwa sinyal yang kami terima dari pembicaraan itu positif, tetapi mereka tidak meredam ledakan peluru Rusia," katanya, seraya menambahkan bahwa Ukraina hanya bisa mempercayai hasil nyata dari pembicaraan itu.
Sebelumnya, Rusia berjanji untuk mengurangi operasi militer di sekitar ibu kota Ukraina dan utara.
Zelenskyy mengatakan terlepas dari janji ini, situasinya tidak menjadi lebih mudah.
Menurutnya, tentara Rusia masih memiliki potensi yang signifikan untuk melanjutkan serangan terhadap Ukraina.
"Oleh karena itu kami tidak mengurangi upaya defensif kami," ucapnya.
Baca juga: Dua Anak Terluka Parah dalam Penembakan Artileri Rusia di Lysychansk
Baca juga: NATO Perkirakan Hingga 15.000 Tentara Rusia Tewas dalam Invasi, Mengapa Angkanya Bisa Begitu Tinggi?
Zelenskyy menegaskan agar kesepakatan damai berhasil, pasukan Rusia harus pergi dan tidak ada kompromi pada kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.
Dia juga menyerukan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia dan mengesampingkan gagasan tindakan hukuman saat ini dicabut sampai perang usai dan keadilan telah dipulihkan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)