Putin Peringatkan Eropa Bayar Gas Pakai Rubel, Ancam akan Hentikan Pasokan
Presiden Rusia, Vladimir Putin memperingatkan Eropa untuk membayar gas dengan rubel. Jika tidak, Rusia akan menghentikan pasokan gas.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
Tetapi jumlah itu gagal untuk menutupi kerugian AS dari minyak Rusia, yang dilarang Biden bulan ini.
Pemerintah Barat mengatakan permintaan Putin untuk pembayaran rubel akan menjadi pelanggaran kontrak dalam euro atau dolar.
Jerman dan Austria menyatakan "peringatan dini" pada pasokan gas, tetapi belum ada negara UE yang memberi isyarat bahwa mereka menghadapi darurat pasokan.
Perintah yang ditandatangani oleh Putin memungkinkan pelanggan untuk mengirim mata uang asing ke rekening yang ditunjuk di Gazprombank Rusia, yang kemudian akan mengembalikan rubel kepada pembeli gas untuk melakukan pembayaran.
“Rusia harus secara fisik menghentikan aliran gas ke UE 27 (negara-negara anggota Uni Eropa) untuk memaksa masalah ini, menandai eskalasi besar yang bahkan tidak dilakukan pada puncak Perang Dingin. Ini akan menandai pukulan finansial besar lainnya bagi pundi-pundi Rusia,” kata analis di Fitch Solutions.
Putin mengirim pasukan pada 24 Februari untuk apa yang dia sebut "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina.
Rusia Kembali Serang Kyiv
Pasukan Rusia membombardir pinggiran Kyiv dan kota yang terkepung di Ukraina utara pada Rabu (30/3/2022), setelah berjanji mengurangi serangan.
Hampir lima minggu setelah invasi di mana Rusia gagal merebut kota besar mana pun.
Pejabat tinggi hak asasi manusia PBB mengatakan Moskow telah membom 50 rumah sakit serta rumah dan sekolah di seluruh Ukraina.
Pada Selasa (29/3/2022), Rusia telah berjanji akan membatasi operasi di dekat ibu kota Kyiv dan kota utara Chernihiv untuk meningkatkan rasa saling percaya dalam pembicaraan damai.
Sementara Barat menganggap langkah Rusia itu sebagai taktik untuk membendung kerugian besar dan berkumpul kembali untuk serangan yang lain.
Pejabat Ukraina pun membantah Rusia telah mengurangi serangan.
"Itu tidak benar," kata Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko dalam pidato video kepada pejabat regional Uni Eropa, dikutip dari CNA.