Dikelilingi Ranjau, Relawan Ukraina Temukan Mayat di Ruang Bawah Tanah: Kami Beruntung Masih Hidup
Penemuan mayat di Kota Bucha, dekat Ibu Kota Kyiv, mengungkap sejumlah fakta, kepala desa sekeluarga dikubur hingga ranjau meledak
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pejabat di di Ukraina menyebut pasukan tentara Rusia telah membunuh kepala desa di Ukraina.
Tak hanya sang kepala desa, keluarganya ditemukan terkubur seperti dikutip dari BBC pada Selasa (5/4/2022).
Adapun penemuan mayat di Kota Bucha, dekat Ibu Kota Kyiv, mengungkap sejumlah fakta.
Di ruang bawah tanah sebuah bangunan yang pernah menjadi pusat komunitas anak-anak, lima mayat tergeletak di tanah, tangan mereka terikat di belakang punggung.
Beberapa ditembak di kepala, yang lain di dada.
Baca juga: Ukraina Tertarik Lakukan Investigasi Transparan atas Kejahatan Perang Rusia
Mereka belum diidentifikasi, tetapi pejabat Ukraina mengatakan orang-orang itu disandera oleh tentara Rusia dan dieksekusi.
"Kami mendengar mereka ditembak," kata Vlad, seorang sukarelawan yang membawa mayat-mayat itu dari ruang bawah tanah.
"Kami mendengar ranjau meledak di daerah itu. Di sekitar kami ada ranjau. Kami beruntung kami masih hidup."
Vlad menceritakan, mendengar seorang suami memanggil istrinya yang pergi ke jalan untuk mengambil air, lalu serangkaian tembakan. Kemudian dia menemukan suami dan istri sudah meninggal.
"Saya dapat menceritakan banyak hal kepada Anda, tetapi saya tidak mau," katanya. "Aku ingin melupakan mereka."
Tidak jauh, di desa Motoyzhyn, empat mayat tergeletak di kuburan dangkal di hutan.
Tiga di antaranya telah diidentifikasi, yakni Olha Sukhenko berusia 51 tahun, suaminya Igor dan putranya Oleksander.
Olha adalah kepala desa. Diyakini bahwa dia dan keluarganya dibunuh karena dicurigai membantu tentara Ukraina, dan ditinggalkan di tepi hutan, setengah terkubur, namun tangan Olha dan wajah putranya terlihat di kuburan tanah itu.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengunjungi Bucha pada hari Senin.