Dikelilingi Ranjau, Relawan Ukraina Temukan Mayat di Ruang Bawah Tanah: Kami Beruntung Masih Hidup
Penemuan mayat di Kota Bucha, dekat Ibu Kota Kyiv, mengungkap sejumlah fakta, kepala desa sekeluarga dikubur hingga ranjau meledak
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
Komentar Ursula
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan Uni Eropa siap mengirim tim investigasi ke Ukraina untuk mendokumentasikan dugaan kejahatan perang Rusia dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Dia mengatakan telah berbicara dengan Zelensky tentang "pembunuhan mengerikan" yang terungkap selama akhir pekan.
Kunjungan Zelensky ke Bucha
Zelensky mengunjungi Bucha, sekitar 45 kilometer barat laut Kyiv, mengenakan pelindung tubuh dan dikelilingi oleh personel militer pada Senin (4/4/2022).
Dia berbicara tentang kematian dan kehancuran di kota-kota Stoyanka, Irpin dan Bucha yang baru saja dibebaskan.
“Kota-kota itu hancur begitu saja,” katanya, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang telah memulai penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang.
Zelensky mengatakan ada informasi yang menunjukkan lebih dari 300 orang dibunuh dan disiksa di Bucha saja.
Baca juga: Detik-detik Sukhoi-35 Rusia Rontok Tersengat Rudal Ukraina, Jet Tempur Ini Nyaris Dibeli Indonesia
Kritikan Zelensky
Presiden Ukraina berbicara kepada para pemimpin barat, mengkritik apa yang dia gambarkan sebagai tindakan yang tertunda terhadap Rusia.
"Apakah ratusan orang kita benar-benar harus mati dalam penderitaan agar beberapa pemimpin Eropa akhirnya mengerti bahwa negara Rusia layak mendapat tekanan paling parah?," tanyanya.
Mengacu pada bantuan militer, dia berkata: “Jika kita sudah mendapatkan apa yang kita butuhkan … kita bisa menyelamatkan ribuan orang.”
Berpidato di Dewan Keamanan PBB
Zelensky akan berpidato di Dewan Keamanan PBB pada Selasa (5/4/2022), setelah dia mengatakan adalah kepentingan Kyiv untuk melakukan penyelidikan terbuka atas pembunuhan warga sipil di Ukraina.
Baca juga: Rohaniawan Ukraina Sebut Denazifikasi Hanya Akal-akalan Rusia untuk Invasi