Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dikelilingi Ranjau, Relawan Ukraina Temukan Mayat di Ruang Bawah Tanah: Kami Beruntung Masih Hidup

Penemuan mayat di Kota Bucha, dekat Ibu Kota Kyiv, mengungkap sejumlah fakta, kepala desa sekeluarga dikubur hingga ranjau meledak

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Dikelilingi Ranjau, Relawan Ukraina Temukan Mayat di Ruang Bawah Tanah: Kami Beruntung Masih Hidup
AFP/RONALDO SCHEMIDT
Seorang pria berjalan dengan tas makanan yang diberikan untuk tentara Ukrania di Bucha, barat laut Kyiv, pada 2 April 2022, di mana walikota mengatakan 280 orang telah dikuburkan di kuburan massal dan kota itu dipenuhi dengan mayat. - Ukraina telah mendapatkan kembali kendali atas "seluruh wilayah Kyiv" setelah invasi pasukan Rusia mundur dari beberapa kota penting dekat ibukota Ukraina, kata wakil menteri pertahanan hari ini. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) 

Komentar Kuleba

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan bukti pembunuhan warga sipil di Bucha hanyalah "puncak gunung es".

Berbicara pada konferensi pers bersama dengan menteri luar negeri Inggris, Liz Truss, dia mengatakan bahwa "kengerian Bucha, Mariupol, dan tempat-tempat lain" menuntut "sanksi G7 dan Uni Eropa yang serius".

Mayat warga sipil Ukraina

Mayat lima warga sipil, termasuk Wali Kota, ditemukan dengan tangan terikat di desa Motyzhyn, 45 kilometer barat Kyiv, kata pihak berwenang Ukraina.

Wali Kota Olga Sukhenko, suaminya dan putra mereka, diculik oleh pasukan Rusia pada 24 Maret, kata polisi.

"Mereka menyiksa dan membunuh seluruh keluarga kepala desa," kata Anton Herashchenko, penasihat kementerian dalam negeri Ukraina.

Baca juga: Sosok Wali Kota Wanita di Ukraina, Olga Sukhenko yang Dibunuh Rusia, Tewas Bersama Suami dan Anaknya

Olga Sukhenko, Wali Kota Motyzhyn, sebuah desa pinggiran di luar ibu kota, Kyiv, dan keluarganya ditemukan tewas. (Tangkap layar The Sun)
Olga Sukhenko, Wali Kota Motyzhyn, sebuah desa pinggiran di luar ibu kota, Kyiv, dan keluarganya ditemukan tewas. (Tangkap layar The Sun) ((Tangkap layar The Sun))
Berita Rekomendasi

Situasi Borodyanka

Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venediktova, mengatakan kota Borodyanka akan menjadi yang paling parah terkena invasi Rusia di wilayah Kyiv.

Berbicara di televisi nasional, Venediktova mengatakan jumlah korban di Borodyanka, sekitar 23 kilometer barat Bucha, akan lebih tinggi daripada di tempat lain tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Zelensky: kami tahu apa yang mereka lakukan di Donbas

Zelensky mengatakan negara itu sedang mempersiapkan "aktivitas yang lebih brutal" dari pasukan Rusia di timur dan selatan Ukraina.


“Kami tahu apa yang akan mereka lakukan di Donbas,” katanya.

Juru bicara kementerian pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk mengatakan Rusia menyerang kota Rubizhne dan Popasna di wilayah Luhansk timur, sambil mempersiapkan serangan ke kota Severodonetsk dan berusaha untuk merebut Mariupol.

Baca juga: Mayat Warga Sipil Ukraina Bergelimpangan di Jalanan, Zelenskiy Tuduh Rusia Telah Melakukan Genosida

Dokumentasi foto pada 12 Maret 2021 menunjukkan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan berbicara selama konferensi pers harian di Brady Briefing Room Gedung Putih di Washington, DC. Sullivan mengatakan kepada CNN pada 13 Februari 2022, bahwa Rusia dapat melakukan aksi militer besar di Ukraina kapan saja saat ini.
Dokumentasi foto pada 12 Maret 2021 menunjukkan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan berbicara selama konferensi pers harian di Brady Briefing Room Gedung Putih di Washington, DC. Sullivan mengatakan kepada CNN pada 13 Februari 2022, bahwa Rusia dapat melakukan aksi militer besar di Ukraina kapan saja saat ini. (AFP)

Komentar Sullivan

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan tampaknya menguatkan klaim tersebut, dengan mengatakan "Rusia sedang memposisikan ulang pasukannya untuk memusatkan operasi ofensifnya di timur dan bagian selatan Ukraina " dan fase baru invasi Rusia ini "dapat diukur dalam beberapa bulan atau lebih lama".

Bantuan Palang Merah

Palang Merah mengatakan bahwa tim yang dikirim untuk membantu mengevakuasi warga sipil dari Mariupol ditahan oleh polisi di wilayah yang dikuasai Rusia.

"Tim tersebut dihentikan pada Senin (4/4/2022) saat melakukan upaya kemanusiaan untuk membantu memimpin koridor perjalanan yang aman bagi warga sipil dan ditahan di kota Mangush, 20 kilometer barat Mariupol," kata juru bicara ICRC Caitlin Kelly kepada AFP.

Baca juga: Berita Foto : Pemandangan Mengerikan di Kota Bucha Ukraina

Rusia dukung proklamir Wali Kota baru Mariupol

Rusia telah mendukung Wali Kota baru Mariupol yang memproklamirkan diri, yang berkolaborasi dengan pasukan Rusia, lapor Reuters.

Lebih banyak sanksi ekonomi terhadap Rusia

Washington sedang mengerjakan lebih banyak sanksi ekonomi terhadap Rusia yang akan diumumkan minggu ini, kata Sullivan, menambahkan bahwa "opsi yang berhubungan" dengan industri energi negara yang menguntungkan ada di atas meja.

Baca juga: Umat Muslim di Ukraina Menyambut Ramadan di Tengah Gempuran Rusia

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss berbicara selama Konferensi Musim Semi Partai Konservatif di Blackpool Winter Gardens di Blackpool, barat laut Inggris, pada 19 Maret 2022.
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss berbicara selama Konferensi Musim Semi Partai Konservatif di Blackpool Winter Gardens di Blackpool, barat laut Inggris, pada 19 Maret 2022. (AFP)

Inggris kerja sama dengan sekutu

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan dia akan bekerja dengan sekutu untuk melarang kapal Rusia dari pelabuhan barat, menindak bank-bank Rusia, dan menyetujui "jadwal yang jelas untuk menghilangkan impor minyak, gas, dan batu bara Rusia".

AS minta Rusia dihapus dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB

Amerika Serikat akan meminta penghapusan Rusia dari Dewan Hak Asasi manusia PBB.

Selama kunjungan ke Rumania, Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB, meminta badan internasional untuk menangguhkan Rusia.

Kepala kantor Presiden Ukraina: kesalahan sejarah yang sangat besar

Kepala kantor presiden Ukraina, Andriy Yermak, mengatakan "kesalahan sejarah yang sangat besar" dibuat ketika "negara-negara Sekutu tertentu dan pemimpin tertentu memulai permainan dengan Rusia" 14 tahun yang lalu di KTT NATO di Bucharest, menurut komentar diterbitkan di situs web kantor kepresidenan Ukraina.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Chrysnha, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas