Jenazah Wali Kota Motyzhyn dan Keluarganya Ditemukan dengan Tangan Terikat
Pihak berwenang Ukraina menemukan banyak jenazah di Bucha dan kota-kota di sekitarnya yang ditinggalkan pasukan Rusia.
Editor: Hasanudin Aco
Kondisi ini membuat tentara Ukraina mulai memasuki kota-kota yang sebelumnya diduduki Rusia.
Namun di balik itu, terkuat adanya dugaan pembunuhan massal warga sipil di beberapa kota yang diduduki Rusia.
Yang paling parah adalah di Kota Bucha, kota di pinggiran Kiev Ibu Kota Ukraina.
Anatoly Antonov menegaskan tak ada korban tewas dilaporkan dari Kota Bucha saat tentara Rusia menduduki kota tersebut.
Antonov pun menilai tuduhan pembunuhan tersebut adalah upaya untuk menjelekkan Rusia.
“Kementerian Pertahanan Rusia telah secara penuh menolak tuduhan palsu tersebut,” kata Antonov dikutip dari TASS, Senin (4/4/2022).
“Saya ingin menegaskan pasukan Rusia telah meninggalkan Bucha pada 30 Maret. Otoritas Ukraina bungkam selama itu, dan mereka tiba-tiba memposting foto sensasional untuk menjelekkan Rusia dan membuat Rusia harus mempertahankan diri sendiri,” katanya.
Reaksi dunia
Dengan penarikan pasukan Rusia di sejumlah tempat, foto-foto mayat-mayat warga sipil di Bucha dan tempat lain di dekat Kyiv menjadi salah satu dampak serangan Rusia yang paling mengejutkan.
Jerman mengecam dan menyebut sebagai "kejahatan perang keji". Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyebut foto-foto itu "tak tertahankan." Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebutnya "serangan mengerikan" dan bukti "kejahatan perang."
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, menggambarkan mayat-mayat di jalanan sebagai sesuatu yang menimbulkan kemarahan.
Sumber: BBC/AFP/TASS/New York Post