Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembantaian di Bucha Akan Dibawa ke PBB, Kremlin Menyangkal Sebut Sebagai Tuduhan Palsu

Penemuan mayat baru-baru ini berserakan di jalan-jalan kota Bucha di Ukraina setelah penarikan pasukan Rusia telah memicu kemarahan global.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pembantaian di Bucha Akan Dibawa ke PBB, Kremlin Menyangkal Sebut Sebagai Tuduhan Palsu
AFP/RONALDO SCHEMIDT
Mayat tergeletak di jalan di Bucha, barat laut Kyiv, saat Ukraina mengatakan pasukan Rusia membuat "mundur cepat" dari daerah utara sekitar Kyiv dan kota Chernigiv, pada 2 April 2022. - Mayat sedikitnya 20 pria berpakaian sipil ditemukan tergeletak di satu jalan Sabtu setelah pasukan Ukraina merebut kembali kota Bucha dekat Kyiv dari pasukan Rusia, kata wartawan AFP. Pasukan Rusia menarik diri dari beberapa kota dekat Kyiv dalam beberapa hari terakhir setelah upaya Moskow untuk mengepung ibukota gagal, dengan Ukraina menyatakan bahwa Bucha telah "dibebaskan". (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) 

"Pemerintah Jepang berkomitmen untuk memberikan dukungan maksimal kepada 20 warga Ukraina ini untuk membantu mereka hidup dengan rasa damai di Jepang, meskipun mereka jauh dari negara asal mereka," kata Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi kepada wartawan di Polandia sesaat sebelumnya. dia dan para pengungsi berangkat ke Jepang.

Menteri luar negeri China berbicara dengan mitra Ukraina

Menteri Luar Negeri China Wang Yi berbicara dengan mitranya dari Ukraina, Dmytro Kuleba, dalam panggilan telepon pada hari Senin, dengan Beijing kembali menyerukan pembicaraan untuk mengakhiri konflik di Ukraina.

Panggilan itu, yang menurut Beijing dibuat atas permintaan Ukraina, adalah percakapan tingkat tinggi pertama yang dilaporkan antara negara-negara tersebut sejak 1 Maret, ketika Kuleba meminta Beijing untuk menggunakan hubungannya dengan Moskow untuk menghentikan invasi Rusia, kata kementerian luar negeri Ukraina saat itu. .

"Perang berakhir pada akhirnya. Kuncinya adalah bagaimana merefleksikan rasa sakit, untuk menjaga keamanan abadi di Eropa dan membangun mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif dan berkelanjutan," kata Wang, menurut kementerian.

"China siap memainkan peran konstruktif dalam hal ini dalam posisi yang objektif." (NDTV)

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas