Anggota Parlemen Rusia Ancam Finlandia jika Gabung NATO, Ini yang Mungkin Terjadi
Seorang anggota parlemen Rusia memperingatkan pembalasan Rusia jika Finlandia bergabung dengan NATO.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Sayap utara NATO akan semakin luas, melintasi perbatasan penuh dengan wilayah Murmansk dan Semenanjung Kola yang penting secara strategis di Rusia, di mana sebagian besar angkatan laut Rusia berpangkalan.
Wacana untuk bergabung dengan NATO juga terjadi di negara tetangga, Swedia.
Sama seperti Finlandia, Swedia menjadi negara netral atau non-blok selama beberapa dekade hingga wacana untuk bergabung dengan aliansi menguat, menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Bahkan dari kedua negara ini, publik Swedialah yang secara historis lebih terbuka untuk menjadi anggota aliansi militer daripada Finlandia.
Meskipun Finlandia semakin dekat dengan keanggotaan NATO daripada Swedia, sebagian besar analis dan diplomat setuju bahwa kedua negara ini adalah satu paket.
Jika satu bergabung, yang lain kemungkinan akan mengikuti.
Sejarah Finlandia dan Uni Soviet
Finlandia berbagi perbatasan sepanjang 830 mil dengan Rusia dan pernah menjadi bagian dari kekaisaran Rusia.
Negara ini memperoleh kemerdekaan setelah Perang Dunia I.
Uni Soviet menginvasi Finlandia pada tahun 1939, dalam peristiwa yang dikenal sebagai Perang Musim Dingin.
Setelah perjanjian damai pada tahun 1940, Soviet dan Finlandia kembali bentrok dalam Perang Berkelanjutan yang dimulai pada tahun 1941, tepat setelah Nazi Jerman menginvasi Uni Soviet.
Perang berlangsung hingga tahun 1944.
Pada tahun 1948, Finlandia menandatangani Perjanjian Persahabatan, Kerjasama, dan Bantuan Bersama dan bertekad untuk tetap netral.
Baca juga: NATO Sebut Rusia akan Lancarkan Serangan Baru di Donbas Ukraina dalam Beberapa Minggu ke Depan
Baca juga: Taliban Disebut Lebih Hebat Dibandingkan Tentara Rusia, Ini Alasannya
Sebuah perjanjian persahabatan baru ditandatangani antara Helsinki dan Moskow pada tahun 1992.