Rusia Kemungkinan Besar Gunakan Senjata Kimia di Kota Mariupol Ukraina
Kemungkinan Rusia menggunakan senjata kimia di Mariupol, Ukraina disebut 'sangat tinggi'.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Kemungkinan Rusia menggunakan senjata kimia di Mariupol, Ukraina disebut 'sangat tinggi'.
Pernyataan ini disampaikan sebuah sumber yang dekat dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Ukraina.
"Kemungkinan Rusia menggunakan senjata kimia sangat tinggi," kata sumber itu, mengomentari laporan penggunaan senjata kimia di Mariupol.
Dikutip dari laman Ukrinform, Selasa (12/4/2022), pejuang Resimen Azov sebelumnya telah mengatakan bahwa di Mariupol, Rusia menggunakan zat beracun yang tidak diketahui asalnya yang dijatuhkan dari UAV.
Isu penggunaan senjata kimia ini pun turut disorot Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Ukraina Sebut Rusia Pakai Serangan Kimia di Mariupol, 3 Orang Keracunan
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional negara itu pada 24 Februari lalu bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para Kepala Republik Donbass, ia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus ke Ukraina.
Operasi ini dilakukan untuk melindungi orang-orang 'yang telah mengalami pelecehan dan genosida oleh rezim Ukraina selama 8 tahun'.
Kendati demikian, pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.
Ia juga menekankan operasi tersebut ditujukan untuk 'denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina'.
Sementara itu, negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia karena melakukan invasi ke Ukraina.
Penerapan sanksi ditujukan terhadap badan hukum maupun individu swasta Rusia.