Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Rusia Dituding Rusak 324 Rumah Sakit di Ukraina

Pernyataan ini disampaikan Komisaris Hak Asasi Manusia (HAM) Ukraina Liudmyla Denisova dalam pesan Telegramnya.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Tentara Rusia Dituding Rusak 324 Rumah Sakit di Ukraina
AFP/ALEXANDER NEMENOV
ILUSTRASI - Orang-orang berjalan di pusat Mariupol pada 12 April 2022, ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan strategis itu, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia mengajukan kasus menantang untuk perang terhadap tetangga Rusia itu. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Tentara Rusia dituding telah merusak 324 rumah sakit, termasuk 14 rumah sakit anak, sejak negara itu melancarkan invasi skala penuhnya ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Pernyataan ini disampaikan Komisaris Hak Asasi Manusia (HAM) Ukraina Liudmyla Denisova dalam pesan Telegramnya.

"Sejak awal invasi skala penuh ke Ukraina, tentara Rusia telah merusak 324 rumah sakit, termasuk 14 rumah sakit anak-anak. 24 fasilitas perawatan kesehatan tidak dapat dipulihkan," kata Denisova.

Selain itu, kata dia, sekitar 60 kru ambulans juga diserang, 6 dokter pun tewas.

"Karena kerusakan yang terjadi, hak warga Ukraina untuk hidup dan mendapatkan perawatan medis telah dilanggar, hak atas keadaan darurat, perawatan paliatif, perawatan saat melahirkan dan bantuan psikologis," tegas Denisova.

Baca juga: Rangkuman Invasi Hari ke-51: Rusia Serang Kyiv Ukraina, Konflik Mungkin akan Berakhir Desember 2022

Perlu diketahui, menurut Pasal 18 dan 20 Konvensi Jenewa tentang Perlindungan Orang Sipil pada Masa Perang tanggal 12 Agustus 1949, rumah sakit sipil yang diorganisir untuk merawat yang luka dan sakit, yang lemah dan bersalin, dalam keadaan apapun tidak boleh menjadi objek penyerangan, namun harus selalu digunakan, harus selalu dihormati dan dilindungi oleh pihak-pihak yang bersengketa.

BERITA TERKAIT

Dikutip dari laman Ukrinform, Jumat (15/4/2022), Denisova menekankan bahwa tindakan tentara Rusia tersebut merupakan kejahatan perang sesuai dengan Pasal 8 Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional.

Oleh karena itu, ia pun meminta Koordinator Krisis Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Ukraina dan Komite Internasional Palang Merah untuk mengambil semua tindakan yang memungkinkan untuk menyediakan obat-obatan dan perawatan medis kepada penduduk di wilayah pendudukan.

Termasuk penduduk kota Mariupol, Kherson dan Izium yang berada di ambang kehancuran karena bencana kemanusiaan yang ditimbulkan Rusia.

Denisova juga meminta komisi PBB yang menyelidiki pelanggaran HAM selama invasi militer Rusia ke Ukraina untuk mempertimbangkan fakta-fakta kejahatan perang dan pelanggaran HAM di Ukraina.

Sebelumnya, ia juga menyampaikan pada 4 April lalu bahwa pihak berwenang Rusia telah menyiapkan penyelidikan terhadap 280 kasus terkait adopsi ilegal anak-anak Ukraina yang diambil dari bagian wilayah Donetsk dan Lugansk yang diduduki, sebelum invasi skala penuh Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas