UPDATE 158 Warga Palestina Terluka dalam Aksi Kekerasan Pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa
Petugas medis melaporkan sedikitnya 158 warga Palestina terluka dalam aksi kekerasan tersebut, dan ratusan lainnya ditahan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Isreal menyerbu kompleks Masjib Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.
Petugas medis melaporkan sedikitnya 158 warga Palestina terluka dalam aksi kekerasan tersebut, dan ratusan lainnya ditahan.
Dilansir Al Jazeera, polisi Israel mulai bergerak sebelum fajar pada Jumat (15/4/2022), ketika ribuan jemaah berkumpul di masjid untuk sholat subuh.
Video yang beredar di media masa menunjukkan warga Palestina melempar batu dan polisi menembakkan gas air mata dan granat kejut.
Baca juga: UPDATE Warga Palestina dan Polisi Israel Bentrok di Al-Aqsa saat Salat Subuh, 152 Orang Terluka
Baca juga: Bentrokan Pecah di Al-Aqsa, Dipicu Tentara Israel Masuk saat Salat Subuh, 67 Warga Palestina Terluka
Rekaman lain menunjukkan jamaah membarikade diri mereka di dalam masjid di tengah apa yang tampak seperti awan gas air mata.
Insiden itu merupakan kekerasan paling serius di tempat suci dalam hampir satu tahun.
Warga Palestina melihat pengerahan besar-besaran polisi di Al Aqsa sebagai provokasi.
Baca juga: Pasukan Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina di Tepi Barat, Total 24 Orang Tewas
Evakuasi korban ke rumah sakit
Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan telah mengevakuasi sebagian besar korban luka ke rumah sakit.
Salah satu penjaga di lokasi ditembak di mata dengan peluru berlapis karet.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, pasukan Israel menghalangi kedatangan ambulans dan paramedis ke masjid, ketika media Palestina mengatakan puluhan jemaah yang terluka masih terperangkap di dalam kompleks.
Baca juga: Polisi Israel Tembak Mati Warga Palestina yang Berusaha Tikam Petugas
Baca juga: Berita Foto : Ribuan Orang Hadiri Pemakaman Pemuda Palestina yang Ditembak Israel
Polisi Israel menangkap sedikitnya 300 warga Palestina selama eskalasi baru
Polisi Israel mengatakan mereka menangkap sedikitnya 300 warga Palestina selama eskalasi terbaru.
Namun, sumber-sumber Palestina menyebutkan jumlahnya 400.
Tiga petugas terluka akibat "lemparan batu besar-besaran", katanya.
Polisi Israel mengatakan mereka memasuki kompleks, situs tersuci ketiga dalam Islam dan dihormati oleh orang-orang Yahudi sebagai Temple Mount, untuk membubarkan kerumunan "kekerasan" yang tersisa di akhir sholat subuh.
Mereka masuk "untuk membubarkan dan mendorong kembali" kerumunan setelah sekelompok orang Palestina mulai melemparkan batu ke arah ruang doa Yahudi di Tembok Barat.
"Mereka (pasukan Israel) secara brutal mengosongkan kompleks itu. Mereka menyerang staf masjid, orang biasa, orang tua, orang muda," kata juru kamera Palestina Rami al-Khatib, yang menyaksikan serangan itu.
"Ada banyak orang yang terluka, mereka menembakkan peluru karet di dalam kompleks Masjid Al-Aqsha. Mereka memukuli semua orang, bahkan paramedis, mereka memukul mereka," kata al-Khatib, yang mengalami patah tangan.
"Apa yang terjadi hari ini adalah serangan yang direncanakan dan diatur setelah mobilisasi pasukan pendudukan untuk menekan para jamaah yang tak berdaya," kata Sabri kepada Middle East Eye, Jumat (15/4/2022).
Baca juga: Indonesia dan Iran akan Perkuat Dukungan Internasional dan Solidaritas Dunia Islam untuk Palestina
Al Aqsa telah menjadi titik nyala utama bagi kekerasan Israel-Palestina selama beberapa dekade dan merupakan pusat dari intifada, atau pemberontakan Palestina 2000-2005.
Israel merebut Yerusalem Timur, termasuk Kota Tua, dalam perang 1967 dan mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional.
Palestina ingin bagian timur kota itu menjadi ibu kota negara masa depan termasuk Tepi Barat dan Gaza, yang juga direbut Israel selama perang.
Berita lain terkait Masjid Al Aqsa
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.