Perang Rusia-Ukraina, Dino Patti Djalal: Ini Bukan Pertandingan Bola, Ini Tragedi Kemanusiaan
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal menilai perang di Ukraina akibat invasi Rusia merupakan tragedi kemanusiaan.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal menilai perang di Ukraina akibat invasi Rusia merupakan tragedi kemanusiaan.
Ia meminta semua pihak untuk bijak dan berempati dalam menyikapi tragedi tersebut.
Sebab, banyak warga sipil menjadi korban dalam perang seiring invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari itu, termasuk perempuan dan anak-anak.
“Sadarlah, ini bukan pertandingan bola di mana kita mendukung jagoan kita untuk menang, dan menjatuhkan lawan tim jagoan kita. Ini tragedi kemanusiaan, pelanggaran dan penindasan atas kedaulatan suatu negara oleh negara lain,” kata Dino pada acara webinar “Ask Ambassador Anything”, yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), belum lama ini.
Menurut Dino, sepuluh tahun dari sekarang tragedi kemanusiaan itu dicatat sejarah sekaligus menandai perjuangan heroik Ukraina dan menjadi keputusan terburuk yang pernah Rusia.
Ia pun mengajak peserta webinar untuk merenungkan seandainya gempuran sedahsyat itu menimpa Jakarta atau Jabodetabek, jantung Indonesia.
“Bayangkan jika sepersepuluh penduduk Indonesia harus menjadi pengungsi, karena hal itulah yang terjadi di Ukraina saat ini,” kata dia.
Dino akan bersuara lantang melaporkan peristiwa di lapangan, apabila yang terjadi di Ukraina menimpa Indonesia.
“Terlebih lagi saya seorang diplomat. Dan ini seperti yang teman saya, Pak Vasyl, lakukan. Berjuang keras untuk negaranya tak kenal lelah memperjuangkan kedaulatan negaranya melalui kanal lain, meskipun tidak turun di medan perang,” kata dia.
Baca juga: Perjuangan Pria Inggris Berperang untuk Ukraina Berakhir Menyerah ke Rusia, Kondisinya Babak Belur
Sementara Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, mengamini pernyataan Dino agar semua membuka hati dan berempati.
Ia juga menegaskan, invasi Rusia ke negaranya merupakan agresi terbesar di generasi ini, dengan aggressor yang memiliki teritori terluas di dunia, dilengkapi senjata nuklir, kekuatan militer yang besar dan kuat.
“Belum lagi sang agresor ini juga merupakan member permanen dari Dewan Keamanan PBB, yang harusnya turut menjaga keamanan dunia,” kata Vasyl.
Vasyl mengatakan, sekitar 200 juta jiwa terlibat dalam fenomena bencana perang tersebut. “Terdapat negara-negara lain di luar Rusia dan Ukraina yang terdampak perang ini,” kata dia.