Tiga Orang Terluka akibat Kericuhan yang Dipicu Pembakaran Al-Quran di Swedia
Bentrokan terjadi di Swedia, yang dipicu oleh pembakaran Al-Quran oleh kelompok sayap kanan anti-imigran. Kendaraan dibakar dan tiga orang terluka.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
TRIBUNNWS.COM - Bentrokan telah terjadi di beberapa kota di Swedia, yang dipicu oleh pembakaran Al-Quran oleh kelompok sayap kanan anti-imigran.
Para demonstran memprotes rencana kelompok sayap kanan untuk membakar salinan Al-Qur'an.
Media lokal mengatakan tiga orang terluka di kota timur Norrköping pada hari Minggu (17/4/2022) ketika polisi melepaskan tembakan peringatan ke arah perusuh.
Beberapa kendaraan dibakar dan sedikitnya 17 orang ditangkap.
Pada hari Sabtu (16/4/2022), kendaraan termasuk bus dibakar di kota selatan Malmo selama demonstrasi sayap kanan.
Baca juga: Kemlu RI Kecam Pembakaran Al-Quran oleh Politisi Denmark, WNI di Swedia Diminta tidak Terpancing
Sebelumnya, pemerintah Iran dan Irak memanggil utusan Swedia untuk memprotes pembakaran tersebut.
Dikutip dari BBC, ekstremis Denmark-Swedia Rasmus Paludan, yang memimpin gerakan Stram Kurs, atau Garis Keras, mengatakan dia telah membakar teks paling suci Islam dan akan mengulangi tindakan itu.
Sedikitnya 16 petugas polisi dilaporkan terluka dan beberapa kendaraan polisi hancur dalam kerusuhan pada Kamis sampai Sabtu di tempat-tempat di mana kelompok sayap kanan merencanakan acara, termasuk di pinggiran kota Stockholm dan di kota Linköping dan Norrköping.
Paludan telah mengancam akan mengadakan rapat umum lagi di Norrköping pada hari Minggu, mendorong para demonstran tandingan untuk berkumpul di sana, Deutsche Welle melaporkan.
Dikutip dari CNA, Paludan, yang berniat untuk mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif Swedia pada bulan September tetapi belum memiliki jumlah tanda tangan yang diperlukan untuk mengamankan pencalonannya, saat ini sedang dalam "wisata" ke Swedia.
Dia mengunjungi lingkungan dengan populasi Muslim yang besar di mana dia ingin membakar salinan Quran.
Pada tahun 2019, ia membakar Alquran yang dibungkus dengan bacon dan diblokir selama sebulan oleh Facebook setelah sebuah posting yang menggabungkan imigrasi dan kejahatan.
Pada hari Sabtu, salah satu demonstrasinya dipindahkan dari distrik Landskrona ke tempat parkir terpencil di Malmo selatan, kota tetangga yang besar, tetapi sebuah mobil mencoba memaksa penghalang pelindung.
Pengemudinya ditangkap dan Paludan kemudian membakar Alquran.
Baca juga: 47 Warga Afghanistan Tewas akibat Serangan Udara Militer Pakistan