Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kantor Kejaksaan Ukraina Sebut 585 Tersangka Kejahatan Perang Rusia Diidentifikasi

Kantor Kejaksaan Agung Ukraina (PGO) mengatakan bahwa saat ini sudah ada 585 tersangka dalam kasus utama agresi Rusia terhadap Ukraina.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kantor Kejaksaan Ukraina Sebut 585 Tersangka Kejahatan Perang Rusia Diidentifikasi
AFP/GENYA SAVILOV
Seorang pengendara sepeda melewati sebuah bangunan yang hancur di kota Borodianka, barat laut Kyiv, pada 6 April 2022. - Retret Rusia minggu lalu telah meninggalkan petunjuk pertempuran yang dilancarkan untuk menguasai Borodianka, hanya 50 kilometer (30 mil) barat laut ibukota Ukraina, Kyiv. (Photo by Genya SAVILOV / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Kantor Kejaksaan Agung Ukraina (PGO) mengatakan bahwa saat ini sudah ada 585 tersangka dalam kasus utama agresi Rusia terhadap Ukraina.

"Kasus utama agresi Rusia, 585 tersangka dari perwakilan militer dan kepemimpinan politik Rusia. Ini adalah Menteri, Wakil, Komando Militer, pejabat, Kepala lembaga penegak hukum, penghasut perang dan propagandis Kremlin," kata Kantor Kejaksaan Agung Ukraina dalam pesan Telegramnya.

Dikutip dari laman Ukrinform, Selasa (19/4/2022), secara keseluruhan, pada Selasa pagi waktu setempat, penegak hukum Ukraina telah mendaftarkan 7.280 proses pidana atas kejahatan agresi dan kejahatan perang yang dilakukan oleh Federasi Rusia.

Kemudian 7.073 pelanggaran hukum dan kebiasaan perang, 44 kejahatan yang berkaitan dengan perencanaan, persiapan maupun penggelaran perang agresif, 9 kejahatan yang berkaitan dengan propaganda perang, serta 154 kejahatan lainnya.

Selain itu, 3.326 kejahatan terhadap keamanan nasional Ukraina juga telah terdaftar, termasuk 2.180 kejahatan yang terkait dengan pelanggaran batas keutuhan wilayah dan tidak dapat diganggu gugat Ukraina, 569 kejahatan terkait makar, 58 kejahatan terkait sabotase, dan 519 kejahatan lainnya.

Baca juga: Fase Kedua Perang Rusia-Ukraina, Pertempuran Donbass Dimulai

Sebelumnya pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya invasi skala penuh ke Ukraina.

Sejak saat itu, pasukan Rusia telah menembaki dan menghancurkan fasilitas infrastruktur utama, melakukan penembakan besar-besaran di daerah pemukiman di kota-kota dan desa-desa di Ukraina menggunakan artileri, beberapa peluncur roket hingga rudal balistik.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas