Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Rasmus Paludan, Pembakar Alquran di Swedia yang Picu Kerusuhan, Ternyata Bukan Kali Pertama

Paludan dikenal sebagai seorang pengacara dan YouTuber dan diketahui pernah dihukum karena kasus penghinaan rasial.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sosok Rasmus Paludan, Pembakar Alquran di Swedia yang Picu Kerusuhan, Ternyata Bukan Kali Pertama
NIKOLAALEKSAN22 via TWITTER
Rasmus Paludan adalah pemimpin partai Stram Kurs (Garis Keras), yang berencana melakukan pembakaran Al Quran sehingga memicu kerusuhan di Swedia sejak Kamis (14/4/2022) hingga Minggu (17/4/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, MALMO - Rasmus Paludan, pemimpin partai sayap kanan Denmark, Stram Kurs, menuai kecaman keras karena aksinya membakar Al-Qur'an di wilayah yang banyak dihuni warga Muslim di Swedia.

Aksi provokatif Paludan ini kali pertama, karena dia pernah melakukan aksi serupa tiga tahun lalu.

Siapa sebenarnya Rasmus Paludan?

Dikutip dari BBC, Paludan dikenal sebagai seorang pengacara dan YouTuber dan diketahui pernah dihukum karena kasus penghinaan rasial.

Pada tahun 2019, ia membakar Alquran yang dibungkus dengan daging babi dan akunnya diblokir selama sebulan oleh Facebook setelah memuat postingan yang mengaitkan kebijakan imigrasi dan kriminalitas.

Baca juga: Tiga Orang Terluka akibat Kericuhan yang Dipicu Pembakaran Al-Quran di Swedia

Pada November 2020, Paludan ditangkap di Prancis dan dideportasi.

Lima aktivis lainnya ditangkap di Belgia tak lama setelah itu, dituduh ingin "menyebarkan kebencian" dengan membakar Alquran di Brussels.

Berita Rekomendasi

Pada 2020 pula dia dilarang masuk ke Swedia selama dua tahun terkait aksi pembakaran Alquran di Malmo.

Pada Sabtu lalu (18/04), salah satu demonstrasinya dipaksa pindah dari distrik Landskrona ke tempat parkir terpencil di Malmo selatan, tetapi sebuah mobil mencoba menerobos barikade penghalang.

Pengemudinya ditangkap dan Paludan kemudian membakar Alquran. Aksi itu juga dilakukan Paludan hari Kamis sebelumnya di sebuah alun-alun di Kota Linkoping, mengabaikan protes dari sejumlah orang yang lewat.

Tur Paludan dan kelompoknya itu telah memicu beberapa bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa yang kontra dengannya di penjuru Swedia dalam beberapa hari terakhir.

Pada hari Kamis dan Jumat lalu, sekitar 12 petugas polisi terluka dalam bentrokan tersebut.

Iran dan Indonesia kecam keras

Pemerintah Iran mengeluarkan reaksi keras atas apa yang terjadi di Swedia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas