Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Disebut Kerahkan Peluncur Rudal Iskander-M di Perbatasan Ukraina

Para pejabat di Kyiv mengklaim Rusia telah mengerahkan peluncur rudal Iskander-M sekitar 40 mil dari perbatasan dengan Ukraina.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
zoom-in Rusia Disebut Kerahkan Peluncur Rudal Iskander-M di Perbatasan Ukraina
YouTube
Rudal Iskander 9K720 ISKANDER-M Rusia 

TRIBUNNEWS.COM - Para pejabat di Kyiv mengklaim Rusia telah mengerahkan peluncur rudal Iskander-M sekitar 40 mil dari perbatasan dengan Ukraina.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam sebuah postingan di Facebook pada Minggu (24/4/2022) menyatakan, Rusia meningkatkan jumlah pasukan di wilayah Belgorod, timur laut kota Kharkiv.

Dilansir Newsweek, postingan itu mengatakan bahwa musuh berkumpul dan memperluas pasukan rudal dan artileri untuk melakukan tindakan ofensif.

Pasukan Rusia disebut terus meluncurkan rudal ke infrastuktur militer dan sipil.

"Menurut data yang tersedia, 60km (37 mil) dari perbatasan negara Ukraina meluncurkan fasilitas peluncuran OTRK 'Iskander-M'," bunyi postingan itu.

Baca juga: Rusia Disebut Hanya Miliki 30% Rudal Tersisa, Ukraina akan Dapat Pasokan Senjata dari 19 Negara

Baca juga: 5 Negara dengan Pengeluaran Militer Terbesar di Dunia Tahun 2021, Ada Rusia hingga India

Rudal taktis Iskander.
Rudal taktis Iskander. (istimewa)

Belgorod adalah sebuah kota dan pusat administrasi wilayah Belgorod Rusia, di utara perbatasan dengan Ukraina.

Iskander, sistem rudal balistik bergerak dengan nama sandi SS-26 Stone merupakan pengganti rudal Scud Soviet.

BERITA REKOMENDASI

Dua peluru kendalinya memiliki jangkauan hingga 500 km (300 mil) dan dapat membawa hulu ledak konvensional atau nuklir.

Jarak ini dapat menjangkau kota-kota Ukraina, termasuk Kharkiv dan Poltava.

Sistem rudal balistik produksi Rusia ini pertama kali digunakan dalam pertempuran pada 2008 di Georgia.

Iskander dirancang untuk mengacaukan pertahanan rudal dengan terbang pada lintasan rendah dan bermanuver dalam penerbangan untuk menyerang target sejauh 500km dengan akurasi 2-5 meter, menurut Center for Strategic dan Studi Internasional (CSIS).

Kabar ini muncul setelah Rusia memperingatkan dugaan adanya provokasi tentang penggunaan senjata nuklir dan kimia di Ukraina.


Ini menyusul peringatan dari badan intelijen AS bahwa Rusia dapat menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina.

Para pejabat Barat juga khawatir bahwa kesulitan pasukan Rusia di Ukraina dapat mengakibatkan Putin nekat menggunakan senjata nuklir selama konflik.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas